Diduga Kesetrum Jebakan Tikus, Anak Punk Ditemukan Tewas di Sawah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Agu 2018 15:58 WIB

Diduga Kesetrum Jebakan Tikus, Anak Punk Ditemukan Tewas di Sawah

SURABAYA PAGI, Lamongan - Jebakan tikus yang menggunakan aliran listrik di lahan sawah kembali memakan korban di Lamongan. Kali ini menimpah anak punk Arik Cahyanto (18) warga Desa Mentaras Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik, di persawahan Desa Pengangsalan Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, Kamis (2/8/2018). Korban yang sebelumnya diketahui sering tidur di salah satu familinya di Desa Mertani Kecamatan Karanggeneng Lamongan itu, ditemukan tewas di sawah dengan kondisi bugil separuh, hanya menggunakan celana panjang. Korban sendiri awal mula ditemukan oleh seorang warga setempat yang hendak melihat tanaman padinya. Saksi cukup kaget setelah melihat sesosok mayat yang tergeletak di jalan setapak pembatas antar sawah milik warga. Diantara ciri mayat yang tergelak di area tanaman padi itu adalah pria berumur belasan tahun, tidak berbaju, rambut pirang, badan bertato, terdapat luka gosong di bagian atas tumit kali, dan luka gosong di bagian badan. Kemudian penemuan itu dilaporkan ke Budi, Kepala Desa Pengangsalan. Sesaat kemudian Kades Budi mengecek ke tempat kejadian untuk memastikan kebenaran penemuan mayat di area persawahan itu. Selanjutkan kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Kalitengah yang ditindaklanjut oleh sejumlah petugas Polsek setempat yang langsung datang ke lokasi penemuan mayat anak punk itu. Korban tewas diduga akibat tersengat atau kesetrum aliran listrik jebakan tikus di salah satu sawah milik warga," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat. Korban sendiri setelah berhasil dievakuasi lanjut Norman, panggilan akrab Wahyu Norman Hidayat, dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan visum agar mengetahui kepastikan penyebab meninggalnya korban. Tim Iden dari Polres juga langsung melakukan identifikasi korban di tempat kejadian," ungkap Norman. Sementara itu, warga di desa tersebut menyebutkan, kalau korban sering datang ke Desa dan ngopi di warung di sekitar Kecamatan Kalitengah bersama dua temanya yang sama-sama anak punk. "Namun saat ngopi itu, korban jarang membayar," aku salah satu warga setempat. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU