Diduga Keracunan Jerami, 16 Sapi di Lamongan Mati Mendadak

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 31 Jan 2019 19:41 WIB

Diduga Keracunan Jerami,  16 Sapi di Lamongan Mati Mendadak

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Diduga karena keracunan jerami dan tanaman, sebanyak 16 sapi di Lamongan selama sebulan ini mati mendadak. Terbaru 3 sapi mati mendadak di Dusun Gempol, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi Lamongan, Kamis (31/1/2019) pagi mati mendadak. Kematian sapi mendadak ini kontak saja membuat para peternak di Lamongan resah, karena kejadian matinya sapi ini dinilai mengagetkan dan tidak pernah disangka sebelumnya. "Kaget juga takut kok mendadak matinya," Sutarno warga Gempol yang ikut datang menyaksikan kematian sapi mendadak di kampungnya. Mati nya sapi secara mendadak ini kata Tarno panggilan akrab Sutarno, belum diketahui secara pasti. Namun beredar kabar kalau kematian sapi itu besar kemungkinan karena disebabkan keracunan. "Kalau musim-musim seperti ini banyak yang meyemprot tanaman baik padi maupun jenis tanaman lainnya, mungkin saat penyemprotan terkena angin sampai ke nafas sapi," terangnya. Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sukriyah membenarkan adanya beberapa sapi yang mati secara mendadak. "Ya tadi ada laporan kalau ada sapi yang mendadak mati, terus tadi teman-teman sudah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian," ujarnya. Untuk kejadian di Dusun Gempol, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi kata Sukriyah, masih dilakukan surveilance dab vestigasi di lapangan oleh tim Disnakeswan, dan Balai Besar Veteriner (BBVET) Wates Jogjakarta, belum bisa disimpulkan penyebabnya. "Masih menunggu hasil lab vestigasinya," kata Sukriyah. Sementara itu, untuk kejadian mati di Kecamatan Tikung menunjukkan, bahwa penyebab kematian sapi di wilayah tersebut bukan karena penyakit Anthrax. "Hasil sementara bukan krn penyakit Anthrax, kemungkinan keracunan dari obat-obatab yang disemprotkan ke tanaman atau racun tikus," ujarnya. Namun menurut Sukriyah, pihaknya kembali melakukan uji laboratorium untuk lebih memastikan penyebab kematian sapi-sapi tersebut. "Untuk hasil pasti belum, sehingga kemarin masih diuji lab lagi, karena hasil lab yang pernah diambil belum bisa disimpulkan," ucapnya. Dan berdasarkan data yang ada di Disnakeswan Lamongan, dalam fenomena sapi mati mendadak ini, tercatat sebanyak 16 ekor sapi yang mati di Kecamatan Tikung, dalam periode bulan Desember 2018 hingga Januari 2019 serta dua ekor sapi di Kecamatan Sukodadi. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU