Debat Capres ke-2, Pemilih Ragu Cenderung 01

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 19 Feb 2019 09:28 WIB

Debat Capres ke-2, Pemilih Ragu Cenderung 01

Riko Abdiono - Findia Putri, Wartawan Surabaya Pagi. Jokowi disebut-sebut unggul dalam debat kedua calon presiden (Capres) yang berlangsung Minggu (17/2/2019). Apalagi, capres nomor 01 ini menyerang Prabowo Subianto dengan persoalan unicorn dan penguasaan lahan seluas 440 ribu hektare di Kalimantan Timur dan Aceh oleh capres nomor 02. Namun hasil debat itu dinilai belum berpengaruh banyak terhadap kenaikan elektabilitas dua pasangan calon. Tapi pemilih yang masih ragu cenderung mengarah ke Jokowi. Terutama kalangan swing voters dan undecided voters. "Jadi ada 3 kategori membacanya, kalau untuk pemilih loyal, itu tidak akan berubah, yang kita baca sebenarnya pemilih yang di tengah, baik undecided voters dan swing voters. Kalau kemarin saya memposisikan sebagai undecided voters atau swing voters, atau saya masih bimbang, mereka akan lebih cenderung punya tren preferensi ke 01 (Jokowi)," kata Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo, Senin (18/2/2019). Ari menjelaskan hal ini karena saat debat kedua capres, Jokowi lebih baik dalam memaparkan capaian, program, dan rencana selanjutnya. Sementara Prabowo tidak menjelaskan secara konkret. "Pemilih swing voters dan undecided voters yang cenderung rasional mereka ini, mereka akan terdorong untuk preferensinya ke 01 daripada 02, dan daya pengaruh atau magnet elektoralnya lebih kuat untuk ke 01," cetus Ari. Sementara itu, peneliti politik Surabaya Survei Center (SCC) Surokim menyebut dilihat dari jumlah swing voter atau pemilih menggambang yang dilakukan oleh SCC, angkanya masih berkisar 18% untuk nasional dan 13% untuk Jawa Timur. Selain itu, jumlah undecided voter atau pemilih yang belum menentukan pilihannya, untuk nasional berada pada angka 8%. Sedangkan Jawa Timur di kisaran 20%. Jika diakumulasikan, angka ini masih cukup tinggi, ujar pria yang juga dekan FISIB Univesitas Trunojoyo Madura ini . Menurut Surokim, jumlah swingvoter dan undecided voter akan terus berganti dan diakumulasikan, bahkan hingga H-1 Pemilu mendatang (17 April 2019). Ini karena masih banyak pemilih yang masih menunggu calon mana yang paling rasional. Sedangkan dari dua debat capres yang telah digelar, belum memberikan dampak elektoral yang signifikan. Sebab, hasil debat masih belum memuaskan kalangan swingvoter maupun undecided voter. Jumlah silent voter atau pemilih diam juga tidak dapat diremehkan. Di Indonesia, silent voter didominasi oleh kalangan kelas atas yang memiliki latar belakang pendidikan, ekonomi, dan sosial yang tinggi. Silent voter lebih memilihtidak menyuarakan pilihannya, dan ini juga yang tidak dapat dihitung, ungkap Surokim. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU