DBD Mulai Serang Lamongan, Dua Nyawa Melayang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Jan 2019 18:21 WIB

DBD Mulai Serang Lamongan, Dua Nyawa Melayang

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Hujan yang mulai turun dengan intensitas tinggi akhirnya berdampak. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang, awal tahun 2019 ini, di Lamongan sudah ada dua nyawa melayang karena disebabkan penyakit yang mematikan itu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, dr. Taufik Hidayat melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Bambang membenarkan kalau ada dua warga Lamongan yang meninggal disebabkan penyakit DBD."Iya benar awal tahun ini sudah ada dua warga yang meninggal karena disebabkan DBD,"ujarnya. Karena itu, dia sudah mengirimkan surat kepada seluruh Puskesmas hingga tembusan kepada camat untuk diteruskan kepada masyarakat terkait himbauan bahayanya penyakit demam berdarah. "Kami sudah berkirim surat himbauan untuk diteruskan ke masyarakat agar mewaspadai serangan nyamuk Aedes Aygepti," terangnya. Ditambahkannya, masyarakat dihimbau untuk melakukan pencegahan dini secara mandiri atas merebahnya penyakit demam berdarah. Sebab, nyamuk itu bisa menyerang siapa saja tanpa melihat batasan umur. Bisa anak-anak dengan umur 5 - 10 tahun, bahkan yang sudah dewasa sekalipun bisa terjangkit virus mematikan ini. Menurutnya, kewaspadaan di masyarakat akan virus ini harus ditingkatkan, mengingat nyamuk ini semakin berkembang biak di lingkungan endemis. Untuk itu, melalui gerakan masyarakat seyogyanya di lingkungan sendiri harus melakukan 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur. Sementara itu, pihak Dinkes sendiri juga sudah mendistribusikan bubuk abate kepada seluruh Puskesmas di Lamongan, lalu didistribusikan kepada seluruh masyarakat secara gratis. Fungsi dari bubuk itu tak lain untuk mencegah berkembang biaknya bibit nyamuk mematikan itu, ditambah pula dengan secara intens upaya fogging ke rumah warga. "Teknisnya, bubuk itu dilarutkan ke bak mandi dan penampungan air. Nanti, jika di kuras dindingnya tidak boleh digosok. Itu bertahan selama 3 bulan. Dengan demikian itu bisa membunuh jentik-jentiknya. Saat ini sudah dilakukan fogging fokus. Itu langsung membunuh nyamuk," ujar Bambang. Selain itu, ia juga meminta bagi masyarakat jangan terlalu mudah memberikan obat kepada putra-putrinya jika terserang demam. Lebih baik, tambah dia, segera diperiksakan ke dokter terdekat. Hal itu sebagai upaya mendeteksi secara dini gejala apa saja yang disebabkan terjadinya perubahan kondisi fisik bagi anak-anak. Dalam bulan ini, Dinkes mencatat hingga hari ini terdapat 52 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit, sedangkan yang meninggal dunia ada 2 pasien. Satu warga Plumpang, Kecamatan Sukodadi dan satunya lagi warga Desa Nggelap Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. "Kedua pasien meninggal itu disebabkan oleh virus DBD dengan type Dengue Shock Syndrome (DSS),"pungkasnya. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU