Data Pribadi Bocor, Pemerintah Beri Denda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 17 Mei 2019 11:40 WIB

Data Pribadi Bocor, Pemerintah Beri Denda

SURABAYA PAGI, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk menerapkan denda dengan nominal maksimum dan minimum bagi perusahaan yang membocorkan data pribadi pengguna. Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) mengatakan keputusan ini dilakukan atas pertimbangan banyaknya perusahaan startup di Indonesia yang belum meraih untung. Denda kepada media sosial atau platform elektronik ini tertuang dalam Rancangan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP). Denda ini dikenakan bagi perusahaan yang melanggar aturan PDP, khususnya yang menyebabkan kebocoran data pribadi. "Merupakan rahasia umum bahwa startup yang baru berkembang itu di Indonesia itu belum membuahkan uang. Yang ada mereka menggunakan uang dari investor atau bakar uang," ujar Deputi Direktur Riset ELSAM Wahyudi Djafar dalam diskusi Mendorong Percepatan Proses Pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi, di Jakarta, Rabu (15/5/2019). Wahyudi mengatakan RUU PDP mengikuti Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yang berlaku di Uni Eropa. GDPR mengatur denda hingga empat persen dari total pendapatan global. Tentu denda ini akan kurang maksimal karena perusahaan startup di Indonesia masih banyak yang belum mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, digunakan penyesuaian denda GDPR di Indonesia. "Kalau di GDPR itu dendanya, mulai dari 2 persen sampai 4 persen keuntungan kotor perusahaan. Kemudian jadi sulit untuk menentukan lalu berapa keuntungannya ketika uang yang dikeluarkan semuanya adalah uang investasi uang investor," kata Wahyudi. Oleh karena itu dalam rancangan, denda akan berupa nilai minimal dan maksimal yang akan dikenakan ke perusahaan. Pasalnya saat ini di Indonesia perusahaan startup belum memperoleh keuntungan dan membakar uang untuk memberikan promosi dan diskon.n jk

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU