Dalang Pembakaran Polsek di Sampang, Sudah Ditangkap

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Mei 2019 09:26 WIB

Dalang Pembakaran Polsek di Sampang, Sudah Ditangkap

Hendarwanto, Wartawan Surabaya Pagi Aksi massa yang membakar Markas Polsek Tambelangan, Sampang, Rabu (22/5/2019) lalu, menemui titik terang. Polda Jatim telah menangkap enam orang orang dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka yang ditangkap diantaranya berperan sebagai pelaku di lapangan, aktor intelektual dan beberapa orang yang membantu pembakaran Mapolsek. Kini, Polda Jatim tengah mendalami siapa tokoh yang menyuplai dana kepada massa pelaku pembakaran tersebut. ------ Ya, sudah ada enam yang ditetapkan tersangka. Mereka kini ditahan di Polda Jatim, ujar Kapolda Jatim Irjen Pol. Luki Hermawan seusai bertemu dengan sejumlah ulama Sampang di rumah dinas Kapolda Jatim, Jalan Bengawan, Surabaya, Minggu (25/5/2019). Luki memastikan, jumlah pelaku ini akan bertambah. Sebab, di luar enam orang tersebut, masih ada pelaku lain yang belum tertangkap. Ini (jumlah tersangka) akan terus berkembang. Kami optimistis. Apalagi mendapatkan dukungan dari ulama di Sampang, cetus jenderal bintang dua ini. Ditanya soal identitas tersangka, Irjen Luki belum mau mengungkapkannya dan akan dibeber pada press rilis hari ini (Senin, 27/5/2019). Polisi menerapkan Pasal 170 ayat 1 KUHP tentang Perusakan kepada enam tersangka yang ditahan. Namun, pasal tersebut bisa saja bertambah. Karena beberapa barang di Polsek Tambelangan dilaporkan hilang, pasca peristiwa pembakaran itu. "Ada barang yang hilang. Entah itu terbakar atau gimana, masih diselidiki. Tapi kalau terbakar seharusnya masih ada sisa. Kita lagi cari sampai saat ini. Yang hilang itu alat komunikasi milik polsek," papar dia. Dari kejadian itu, lanjut Luki, polisi sudah mengantongi identitas pelaku yang masih belum tertangkap dan sejumlah barang bukti. Setidaknya ada sekitar 30-an bom molotov dalam kondisi utuh atau belum terpakai, yang ditemukan di lokasi kejadian. Ia menduga, para pelaku pembakaran sebagian ada yang bersembunyi di sejumlah pondok pesantren di Sampang. Selain berupaya melakukan penangkapan, pihaknya meminta agar para pelaku ini menyerahkan diri ke Polsek setempat. "Saat ini kami masih terus melakukan pendalaman. Apakah pembakaran itu dilakukan secara terencana ataukah spontanitas," terang Luki. Polisi, ujar Luki, juga tengah mendalami siapa tokoh yang menyuplai dana kepada massa pelaku pembakaran tersebut. Selain itu, ia juga mencari siapa sosok pembuat bom molotov yang memicu terbakar hangusnya bangunan dan belasan kendaraan di Mapolsek Tambelangan. "Kita lagi kembangkan ada sisa bom molotov yang hampir 28. Kami juga temukan juga siapa yang membuat nanti," tandasnya. Dipicu Berita Hoaks Adapun motif pembakaran itu terjadi, karena beredarnya video dan isu penangkapan warga Madura di Jakarta saat aksi 22 Mei lalu. Sebelumnya, Luki menegaskan bahwa isu tersebut adalah hoaks dan pihaknya sudah menyimpan bukti bahwa tidak ada penangkapan maupun penahanan seperti isu yang beredar itu. "Itu hoaks beritanya. Karena setelah ulama yang disebutkan itu membuat rekaman bahwa dirinya sehat, mereka membubarkan diri. Kami punya bukti rekamannya," jelasnya. Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, dibakar massa. Pembakaran terjadi pada Rabu, (22/5) malam, tepatnya sekitar pukul 22.00 WIB. Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke Mapolsek Tambelangan, Sampang. Massa itu selanjutnya melempari kantor mapolsek dengan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan. Dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin bringas, hingga akhirnya terjadi pembakaran. Didukung Ulama Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang, KH Bukhori Maksum yang hadir dalam pertemuan dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan pihaknya mendukung penuh langkah Polda Jatim dalam menindak tegas pelaku pembakaran. MUI Sampang berharap pada Polda Jatim agar bisa mengungkap siapa sebenarnya otak dibalik pembakaran tersebut. Menurutnya, peristiwa pembakaran tidak akan terjadi ketika tidak ada aktor utama yang menggerakkan. "Sudah jauh-jauh hari kami mewanti-wanti agar masyarakat bisa menjaga situasi agar kondusif, terutama soal pemilu ini," ungkapnya. n

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU