China Mendesak AS Menghormati Haknya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 22 Feb 2019 09:02 WIB

China Mendesak AS Menghormati Haknya

SURABAYAPAGI.com - Berbagai tekanan yang diterima China, membuat negara ini mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghormati China untuk berkembang dan menjadi negara yang sejahtera. Hal itu diungkapkap oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada delegasi para pemimpin bisnis AS yang berkunjung pada Selasa (19/2). Dua negara ekonomi terbesar di dunia itu tengah memulai perundingan perdagangan terbaru minggu ini. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan perang dagang, di mana masing-masing negara memungut tarif impor dari yang lain. Wang Yi menegaskan, bahwa penghormatan dan adanya kerja sama merupakan pilihan yang tepat untuk kedua negara. Sama seperti Amerika Serikat, China juga memiliki hak untuk berkembang, dan memiliki kehidupan yang baik, kata Wang, Rabu (20/1). Maka itu, kata dia, Amerika Serikat harus mengakui bahwa pembangunan China adalah demi kepentingan dunia, dan juga AS sendiri. Hanya dengan melihat perkembangan China sebagai peluang bagi AS, maka ini dapat membantu menyelesaiakn masalah-masalah tertentu, termasuk masalah perdagangan dan ekonomi. Reformasi dan langkah-langkah China ini sejalan dengan kebutuhan pembangunan negara. Dengan demikian, peluang negara tirai bambu ini untuk ke dunia luar akan semakin luas. Menurutnya, selama kedua negara secara proaktif masih bertemu di tengah jalan, maka kerja sama perdagangan dan ekonomi masih jadi kendala bagi hubungan antar negara. Perundingan kali ini melibatkan delegasi AS termasuk mantan Penasihat Keamanan Nasional AS Stephen Hadley, Wakil Presiden Eksekutif Kamar Dagang AS Myron Brilliant, dan Presiden Kamar Dagang Pusat China A. Jeremie Waterman. Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump mengatakan pembicaraan perdagangan dengan China berjalan baik. Ia mendorong secara terbuka, agar negoisasi bisa selesai sampai batas waktu 1 Maret 2019. Seperti diketahui, China menerapakn tarif impor sebesar US$ 200 miliar dan diperkirakan akan naik menjadi 25% dari 20% pada 1 Maret 2019, jika negara mitra tidak menyelesaikan sengketa perdagangan mereka, tetapi Trump menyarankan beberapa akan secara terbuka untuk menunda tenggat waktu tersebut. Negoisasi kedua negara di Washington AS minggu lalu, tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Namun para pejabat terkait mengaku, bahwa pertemuan itu membawa kemajuan untuk menyelesai masalah utama. Pejabat resmi dari Partai Komunis, mendesak agar kedua pihak harus tetap tenang selama pembiacaraa saat ini, dan juga Washington tidak boleh memaksakan apa pun kepada pihak Beijing. Permintaan AS untuk reformasi structural China harus tetap sejalan dengan kerja sama perdagangan China AS, dan melakukan koordinasi untuk reformasi China yang kian terbuka. Pembiacaraan ini tidak boleh mencoba untuk memaksakan Beijing untuk mengubah tata kelola ekonominya atau bahkan jalur pengembangannya, jelas dia. Ia mengatakan, China dan AS harus menandatangani perjanjian yang akan menginspirasi banya pihak serta bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi antar negara.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU