China Larang Warganya Melancong ke Taiwan, Kemenlu Mengkritik Kebijakan Itu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 01 Agu 2019 17:06 WIB

China Larang Warganya Melancong ke Taiwan, Kemenlu Mengkritik Kebijakan Itu

SURABAYAPAGI.com - China melarang warganya dari 47 kota melakukan kunjungan wisata individual ke Taiwan per 1 Agustus 2019 setelah hubungan kedua negara memanas. Warga negara dari China selama ini membutuhkan izin untuk berpergian ke Taiwan. Selain itu, hanya wisatawan dari 47 kota seperti Beijing, Shanghai dan Xiamen yang diizinkan untuk masuk ke Taiwan secara solo. Keputusan itu berdasarkan kondisi hubungan negara itu dengan wilayah pulau tersebut tanpa memerinci kondisinya seperti apa. Terkait dengan larangan tersebut, Kementerian Dalam Negeri Taiwan menyatakan protes keras dan mengutuk sikap China. "Pihak berwenang di China daratan secara sepihak membatalkan perjanjian tanpa komunikasi dengan pihak kami," ungkap Kementerian Dalam Negeri Taiwan dalam pernyataan resmi. Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengkritik penangguhan perjalanan China bagi setiap warganya ke Taiwan. Ia menyatakan China mencegah orang-orangnya berada dalam sebuah negara di mana kebebasan, keterbukaan, dan toleransi ada di dalamnya. "Betapa menyedihkan? Apa yang harus ditakuti?" cicitnya dalam sebuah pertanyaan yang ditujukan pada otoritas Beijing, Rabu malam (31/7). China menyatakan pada Rabu melarang perjalanan para pelancong China ke Taiwan. Ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan tekanan keuangan dan diplomatik untuk memaksa Taiwan sebagai bagian dari adalah wilayah China. Warga China sekarang hanya dapat mengunjungi Taiwan sebagai peserta tur kelompok. Ini telah jauh menurun setelah Beijing memerintahkan agen perjalanan untuk membatasi jumlah mereka. Wacana larangan itu sebenarnya telah muncul menjelang pemilihan presiden Taiwan pada Januari lalu. China telah lama memandang Tsai Ing-Wen dengan hati-hati sejak dia menjadi presiden Taiwan pada 2016. China mencurigai Ing-Wen mendorong kemerdekaan resmi negara pulau itu. Larangan tersebut kini dilakukan di tengah kenaikan kunjungan wisatawan China ke Taiwan. Selama semester pertama, kunjungan wisatawan China ke Taiwan mencapai 1,67 orang atau naik 28 persen dari periode yang sama tahun lali. Sebagai informasi, Militer China mengadakan latihan minggu ini di perairan dekat Taiwan, setelah peringatan minggu lalu yang menyatakan bahwa mereka siap berperang jika ada langkah menuju kemerdekaan di Taiwan. China selama ini memandang Taiwan sebagai provinsi yang membangkang. China yang selalu mengunakan kekuatan untuk mengendalikan Taiwan juga menuduh AS merusak stabilitas global dan mengecam penjualan senjata dari Negeri Paman Sam ke Taiwan. Saat ini, AS adalah pemasok senjata utama Taiwan.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU