China Akan Jadikan Vaksin Corona Barang Publik Global

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 07 Jun 2020 15:35 WIB

China Akan Jadikan Vaksin Corona Barang Publik Global

i

Ilustrasi pengembangan vaksin Covid-19. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Beijing - China akan menjadikan vaksin virus Corona (COVID-19) sebagai barang publik goblal. Hal itu akan dilakukan begitu vaksin COVID-19 siap digunakan setelah hasil riset dan uji klinisnya berhasil.

Dilansir Xinhua News Agency dan Reuters, Minggu (7/6/2020), Menteri Sains dan Teknologi China, Wang Zhigang mengatakan pada jumpa pers di Beijing bahwa kerja sama internasional harus diperkuat dalam pengembangan vaksin, uji klinis dan aplikasi.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Pengembangan vaksin harus fokus pada memastikan keamanan, efektivitas, dan aksesibilitas, kata Wang.

Sampai saat ini, empat vaksin tidak aktif dan satu vaksin adenovirus telah disetujui untuk uji klinis. Kutip Xinhua dari sebuah kertas putih berjudul "Memerangi COVID-19: China in Action" yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara.

Sementara para ilmuwan di China dan luar negeri terus mengikuti perkembangan bersama. China, dalam keterangan tertulis tersebut, mengklaim memimpin dunia dalam pengembangan jenis vaksin tertentu.

Baca Juga: Awas Covid-19 Varian Kraken, Tingkat Penularannya Cepat

China tengah berupaya keras dalam pengembangan vaksin Corona dengan para penelitinya melakukan lima uji klinis terpisah pada manusia, atau setengah dari semua uji coba tersebut secara global, menurut data yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Presiden Xi Jinping pada bulan lalu juga bersumpah di World Heath Assembly, badan pengatur WHO, bahwa vaksin yang dikembangkan China akan menjadi "barang publik global" begitu mereka siap untuk digunakan, dan itu akan menjadi kontribusi China untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin bagi negara berkembang.

"Mengembangkan vaksin masih merupakan strategi mendasar dalam upaya kami untuk mengatasi virus Corona baru," kata Zhigang.

Baca Juga: PPKM Dicabut, Dinkes Kabupaten Mojokerto Tetap Siagakan Ruang Isolasi

Namun, menurut Zhigang, pengembangan vaksin sangat sulit dan membutuhkan waktu. Hal itu disampaikannya saat ditanya bagaimana China akan memprioritaskan negara yang mendapat suntikan ketika vaksin ditemukan.

"Ketatnya pengembangan vaksin telah dibandingkan oleh beberapa ilmuwan dengan tarian yang melibatkan langkah-langkah dan latihan yang tepat," kata Wang.  dsy2

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU