Cerita Asep Gates, Vlogger Pengidap HIV/AIDS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Nov 2018 16:04 WIB

Cerita Asep Gates, Vlogger Pengidap HIV/AIDS

SURABAYAPAGI.com - "Ada dua hal dipikiran gue waktu itu. yang pertama adalah bunuh diri atau gue melanjutkan hidup," ucap Acep Gates. Acep Gates menceritakan pengelaman dirinya saat mengidap HIV lewat video YouTube yang ia unggah sebulan lalu, pada 7 Oktober 2018. Founder For Children Foundation ini, mengetahui penyakitnya pertama kali setelah ia lakukan tes keduanya di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta Pusat, dua minggu sebelum ia posting. Dari surat tes lab tersebut, Rumah Sakit menyebutkan hasilnya reaktif atu positif mengidap HIV. Salah satu faktor penguat Acep untuk melanjutkan hidup adalah dukungan dari orangtua. Dukungan itu datang sejak orangtua mengetahui pertama kali ia mengidap HIV. Orangtua Acep memotivasinya untuk tetap melanjutkan impiannya, serta diimbangi untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan rajin-rajin beribadah. Akhirnya, dirinya mengurungkan diri untuk bunuh diri. Ia sadar, pengidap HIV seperti dirinya banyak atau malah lebih parah dari kondisinya. Lewat mereka, Acep belajar cara mereka bertahan. Sudah ada obat yang dapat menidurkan virus HIV, salah satunya dengan melakukan pengobatan atau treatment yang disebut ART (Antiretrovial Therapy). Melakukan pengobatan atau treatment HIV ibarat "harus makan seumur hidup," Dengan ART, ia kudu konsisten untuk meminum obat tiap hari beserta check-up perbulan selama ia hidup. Walaupun itu akan menyiksa, ia tetap yakin itu dapat memperpanjang hidupnya. Akhirnya ia putuskan untuk lakukan ART. Gunjingan dan support datang beriringan saat ia menceritakan pengalamannya di Facebook. Sayangnya, 80 persen dukungan itu malah datang dari pengguna diluar negeri. Acep mengaku telah memprediksi hal ini akan terjadi, dan cobaan berat akan menantinya. Acep memprediksi, lewat beragam cerita yang ia himpun dari sesama pengidap HIV, karena Acep terbilang baru mengetahui penyakitnya. Cobaan berat itu yakni stigma negatif masyarakat. Sepertoi diketahui, stigma masyarakat menganggap pengidap HIV atau ODHA mudah menularkan penyakitnya. Sontohnya, penularan HIV lewat kontak fisik seperti berpegangan tangan maupun berpelukan. Padahal kontak fisik seperti itu tidak akan menyebabkan virus HIV tertular. Acep Gates telah mengupload sebanyak 5 video. Video itu berisi konten mengenai penyakit HIV dan beberapa vlog pengalaman dirinya untuk survive dari HIV. Dari video yang ia unggah itu, Acep ingin melawan stigma negatif masyarakat terhadap pengidap penyakit HIV.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU