Cap Go Meh Biasa Disebut Yuan Xiao Jie

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 07 Feb 2020 21:13 WIB

Cap Go Meh Biasa Disebut Yuan Xiao Jie

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Masyarakat Tionghoa atau Cina dalam beberapa hari setelah Imlek akan menggelar perayaan Cap Go Meh. Tradisi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan sudah turun-temurun hingga sekarang. Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang memiliki makna 15 hari atau malam setelah Imlek. Karenanya tradisi ini biasa dirayakan setelah tahun baru Imlek. Pimpinan Vihara Sharma Bhakti Sidoarjo, Nico Tri Sulistio mengatakan, di negeri Tiongkok lebih dikenal dengan Yuan Xiao Jie yang memiliki arti malam purnama raya pertama di bulan awal tahun, namun di Indonesia namanya jadi Cap Go Meh yang berarti malam tanggal 15 Imlek. "Jadi Cap Go Meh adalah titik puncak dari perayaan Imlek itu sendiri. Seiring berjalannya waktu, tradisi Cap Go Meh tidak sama antar daerah. Ada yang menyebut hari raya festival lampion, bahkan antar daerah di Indonesia pun bisa berbeda, setidaknya menjadikan tahun baru Imlek sebagai sarana dan prasarana agar seluruh keluarga dapat berkumpul di hari itu," jelas Nico. Cap Go Meh dilakukan saat malam hari, untuk itulah diperlukan penerangan yang cukup seperti dari cahaya lampion. Selain itu, biasanya disertai atraksi Barongsai agar makin meriah. Jika di Tiongkok bagian utara, perayaan Cap Go Meh ini dilengkapi sajian Yuan Xiao, sementara di Tiongkok Selatan menyebutnya Tang Yuan, yaitu makanan dari tepung beras berbentuk bola-bola yang memiliki makna persatuan. "Jika di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan Ronde," ujarnya. Kini Cap Go Meh bisa dinikmati masyarakat secara umum baik anak-anak, dewasa, maupun orang tua. Seperti di daerah Singkawang biasanya perayaan Cap Go Meh disertai pawai besar-besaran.indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU