SURABAYAPAGI.com - Harga emas menguat dan pulih dari level terendah dalam hampir empat pekan karena kejatuhan bursa saham. Namun, penguatan dolar AS dan data ekonomi AS serta China yang membaik membatasi kenaikan harga emas.
Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke level USD 1.290,29 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 7 Maret di USD 1.284,76 per ounce.
Untuk harga emas berjangka AS berakhir USD 1,20 lebih tinggi ke level USD 1.295,40 per ounce.
"Bursa saham telah berubah menjadi negatif. Hal ini menjadi peluang untuk logam mulia," jelas analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn. Bursa saham AS melemah setelah selama tiga hari terus mengalami penguatan.
Sementara investor mencari tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi dunia sudah membaik usai rebond data manufaktur China dan AS. Hal tersebut tentu saja mengganjal pasar emas sehingga kenaikan harga emas tertahan.
Jika pertumbuhan ekonomi membaik tidak ada alasan bagi investor untuk menyimpan instrumen lindung nilai seperti logam mulia. Mereka akan mencari instrumen dengan risiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
