Bosan Kerja Kantoran, Pilih Berjualan Online

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Feb 2020 21:23 WIB

Bosan Kerja Kantoran, Pilih  Berjualan Online

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Kemapaman sebagai pegawai Perusahaan Sandisk di Silicon Valley, Ameriksa Serikat, rela ditinggalkan demi cita-cita berbisnis online di negeri sendiri. Pokoknya percaya dan yakin, Indonesia adalah negara yang begitu diminati investor luar negeri, khususnya untuk e-commerce. Kita ini blue ocean di mata mereka, begitu ungkap Pria kelahiran tahun 1985 ini. Namun ternyata bukan keyakinan itu yang membuat Ferry Tenka berani meninggalkan pekerjaannya di Silicon Valley, Amerika Serikat pada tahun 2010 dan memilih pulang kampung ke Indonesia. Waktu itu bosan, karena pekerjaannya kurang menantang, tutur sarjana Electrical Engineering lulusan Purdue University ini. Saat kembali ke Indonesia dan sempat berbincang dengan salah satu teman kuliahnya, Jason Lamuda, kemudian mereka memutuskan untuk membuat startup berbasis Internet. Startup tersebut diberi nama Citzle. Awalnya Citzel lahir dan menjadi sebuah layanan berbasis lokasi, mirip-mirip Foursquare dan Yelp. Citzle yang memungkinkan para penggunanya untuk memberikan review mengenai kualitas suatu restoran. Namun karena saat itu user generated content masih terbilang sangat baru dan belum banyak digunakan, maka review restoran yang diberikan pun tidak sesuai dengan ekspektasi Ferry dan Jason. Karena kendala tersebut, akhirnya mereka lebih serius mengembangkan Disdus, situs daily deal kupon pertama di Indonesia. Ferry yang saat itu melihat turunnya kepercayaan konsumen terhadap bisnis online berpikir untuk menjual barang yang unik alias tidak ada di tempat lain. Ferry mengakui Disdus terinspirasi situs-situs daily deal di luar negeri, antara lain Groupon yang pada 2009 sedang booming. Selain ditawari barang yang unik yakni kupon diskon pengunjung situs juga hanya diberi waktu yang terbatas, yakni hanya 3-5 hari. Keterbatasan waktu itu yang membuat orang harus langsung memutuskan untuk membeli atau tidak, ungkap Ferry yang besar di Bandung ini. Awal perjalanan Disdus menjadi masa yang paling seru. Ferry bersama Jason mendatangi sendiri merchant di mal-mal untuk menawarkan kerja sama. Kira-kira dari 100 merchant yang ditawari, sekitar 10 tertarik lalu menelepon balik, tapi umumnya hanya 1-2 yang akhirnya deal. Perkembangan Disdus begitu pesat, terbukti hanya dalam waktu setahun, mereka diakuisisi oleh Groupon, perusahaan bisnis online terkemuka dunia. Kini Groupon Disdus memproses sekitar 400 order per hari dengan pertumbuhan 30-40% per tahun. Ferry sendiri menanggapi akuisisi ini sebagai indikasi tumbuhnya bisnis online di Indonesia, Situasi ini yang mendorongnya membangun Bilna.com sebuah website belanja yang menyediakan produk kebutuhan bayi dan ibu hamil. Bilna.com telah melayani konsumen sejak 27 November 2012 dan resmi meluncur 8 Februari 2013. Hingga saat ini Bilna telah memiliki 150 Staff, Melayani 200.000 Konsumen dan 1.000 Order tiap harinya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU