Boen Bio, Klenteng Khonghucu Berstatus Cagar Budaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Des 2019 02:30 WIB

Boen Bio, Klenteng Khonghucu Berstatus Cagar Budaya

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Salah satu klenteng di Surabaya yang termasuk dalam cagar budaya golongan A yakni Boen Bio. Berlokasi di jalan Kapasan 131 Surabaya, konon katanya klenteng ini tidak boleh di renovasi yang berkaitan dengan perubahan bentuknya. Muharrom, selaku penanggung jawab Klenteng Boen Bio menceritakan sejarah klenteng ini kepada Surabaya Pagi, bahwa dahulu pada tahun 1883 Klenteng ini dibangun oleh dua orang Tionghoa yaitu Go Tik Lie dan Lo Toen Siong di lahan seluas 500 meter persegi pemberian Mayor The Toan Ing di daerah Kapasan Dalam yang berada di tengah perkampungan. Pembangunannya dikerjakan oleh insinyur dari Tiongkok. Kemudian pada Pada 1907, klenteng tersebut mulai diresmikan, dan namanya menjadi Boen Bio. Boen dalam bahasa Fujian berarti sastra atau budaya, Bio dalam bahasa Fujian berarti kuil. Jadi, Boen Bio berarti Kuil Kesusasteraan. Boen Bio merupakan salah satu klenteng khonghucu di Surabaya dibawah naungan majelis tinggi agama Khonghucu Indonesia (makin). Muharrom mengatakan sehari-harinya klenteng ini tidak ada kegiatan, hanya beberapa orang saja yang sembahyang disana. "Hari biasa hanya 1-2 orang saja, itupun dari luar kota atau ada pelajar datang berkunjung kesini," katanya. **foto** Ia menambahkan saat kebaktian pada hari Minggu antara jam 10 hingga 12 siang yang datang cukup banyak, rata-rata 70 orang yang di dominasi usia lanjut. Kegiatan lainnya setelah kebaktian yaitu bernyanyi atau bermain musik tradisional Tionghoa. "Disini sudah disiapkan alat musik baik yang tradisional maupun modern, karena kami menyediakan studio musik di dalam klenteng ini," imbuh pria 38 tahun ini. Pasa saat Surabaya Pagi mengunjungi klenteng ini, kebetulan sedang ada kunjungan studi siswa yang akan bermain musik disana. Klenteng Boen Bio juga rutin menggelar kegiatan bakti sosial berbagi sembako pada masyarakat yang membutuhkan. Biasanya di klenteng ini menggelar hari besar bernama King Ho Ping yang artinya sembahyang rebutan yakni di saat itu berlomba-lomba mengumpulkan sembako hingga terkumpul sebanyak 4000-4500 sembako. Kegiatan sosial lainnya, Klenteng Boen Bio juga memberikan takjil gratis pada mereka yang berpuasa saat bulan Ramadhan.indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU