Bocah Lima Tahun Kecebur Sumur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 11 Jan 2018 18:20 WIB

Bocah Lima Tahun Kecebur Sumur

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Dicari seharian tak ditemukan ternyata ketika ditemukan telah meninggal dunia. Hal ini membuat Warga yang tinggal di Jalan Pagesangan gang III B, Jambangean Rabu (10/1/2018) sore dibuat geger. Seorang bocah yang bernama Anatasya Windi Aulia. Bocah usia lima tahun yang tinggal di Jalan Pagesangan III C nomor 1, itu menghilang sejak pukul 15.00 WIB. Usut punya usut setelah dicari hampir empat jam, ternyata bocah yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak itu ditemukan tewas tenggelam di sumur sebelah kamar kos. Informasinya sebelum menghilang sekitar pukul 14.00 korban sedang main hujan-hujanan sendiri di sekitar halaman kos. Saat itu kondisi sedang sepi, karena penghuni kos sedang bekerja. Sementara ibu korban sedang memasak di dapur kos. "Ibu korban kaget anaknya hilang sekitar pukul 15.00. Kemudian langsung mencari ke sekitar rumah kos," kata tetangga korban Widya, Kamis (11/1/2018). Widya menambahkan, hingga petang hari korban tak juga ditemukan. Semua warga sekitar pun berusaha membantu mencari keliling kampung. Bahkan juga sempat diumumkan lewat speaker masjid dan sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. "Dugaan awal orang tuannya, takut korban dicuri orang," ujar Widya saat ditemui di sekitar lokasi. Hal senada juga dikatakan Jupri salah satu warga sekitar. Bahwa semua warga saat itu sudah berupaya keras mencari. Bahkan sudah ada yang mencari sampai ke kelurahan Karangpilang. "Sudah dicari sampai ke Karangpilang. Ayah korban datang kemudian langsung mencari ke sumur yang ada di sekitar kos," ungkap Jupri. Saat itu awalnya ayah korban tidak menemukan anaknya. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, korban baru ditemukan setelah tetangga korban yang bernama Andoko turut membantu ayah korban. "Saat itu pak Andoko curiga karena sumur di samping kos yang biasanya ditutup seng terbuka. Kemudian Andoko mencoba mencari dengan cara mengubek sumur menggunakan bambu," ujar Johan salah satu tetangga lain. Tak lama kemudian setelah sumur diubek, mayat korban muncul ke atas permukaan air. Selanjutnya ayah dan ibu korban yang diberitahu saksi langsung histeris. "Ibunya menangis histeris mas dan warga sekitar ramai kesini, korban diangkat keluar. Sementara salah satu warga langsung melaporkan ke polisi," ungkap Johan Mendapat laporan itu tak berselang lama polisi datang dan melakukan olah TKP dan identifikasi oleh Tim Inafis Polresbes Surabaya. Dari keterangan polisi korban tidak murni meninggal karena tenggelam. "Hasil identifikasi di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dugaannya korban bermain hujan-hujanan lalu mendekat ke sumur dan terjebur," ujar Kapolsek Jambangan Kompol Gatot, Kamis (11/1/2018). Gatot menjelaskan, sebelum kejadian siangnya korban sempat minta dimandikan oleh ibunya. Namun hal itu belum dilakukan karena ibu korban sibuk memasak. "Setelah diidentifikasi mayat korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dimintakan visum. Dan hari ini kabarnya jenazah dimakamkan di Sumenep," tuturnya. Sementara itu dari keterangan Widya, korban sebelum meninggal Rabu pagi masih terlihat ceria. Dimata tetangga korban merupakan anak yang pintar mengaji. Namun semenjak tinggal di kos-kosan itu korban kadang sering berbicara sendirian. Namun saat ditanyakan orang tuanya korban berkata berbicara dengan seseorang. "Memang daerah sini agak sedikit angker. Korban sering berbicara sendirian. Selain itu para penghuni kos juga sering dijumpai penampakan," kata Widya. Widya menerangkan, dahulunya tempat sumur itu adalah rimbunan pohon bambu dan agak terkenal angker, karena warga sering dijumpai makhluk halus.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU