Blangko e-KTP Bocor, Rawan Kecurangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 07 Des 2018 10:48 WIB

Blangko e-KTP Bocor, Rawan Kecurangan

Wartawan Surabaya Pagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggagalkan penjualan blangko e-KTP secara online yang dilakukan seorang oknum anak mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadis Dukcapil) Tulang Bawang, Lampung. Terkait kasus ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan jika pihaknya kerepotan mengantisipasi penjualan blangko e-KTP secara daring. Sebab, kesempatan dan kemungkinan seseorang untuk mencuri blangko e-KTP tentu banyak. Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, peristiwa bermula saat pihaknya menerima informasi ada seseorang menjual blangko e-KTP lewat laman jual beli online, Senin (3/12) kemarin. Mendapat informasi tersebut, Kemendagri kemudian melaporkannya ke Polda Metro Jaya pada Selasa (4/12). Kemudian menggelar rapat dengan perusahaan pencetak blangko dan koordinasi dengan pihak perusahaan yang mengelola laman jual beli, tempat di mana pelaku mengunggah dagangannya. "Kami kemudian rapat dengan Tokopedia untuk mendapatkan data pelaku pada Rabu (5/12). Data awal sudah kami dapatkan dan langsung kami cek ke database penduduk," ujar Zudan di Jakarta, Kamis (6/12). Zudan juga mengatakan, sudah berkomunikasi langsung dengan pelaku. Pelaku mengakui menjual sepuluh keping blangko yang diambil dari ruangan ayahnya. "Dulu ayahnya kepala dinas dukcapil Tulang Bawang. Saya sudah menugaskan Kadis Dukcapil Lampung dan Ketua Forum Dukcapil Lampung ke rumah penjual tersebut untuk benar-benar mendalami motif dan modusnya. Dari kejadian ini bisa disimpulkan tidak ada sistem yang jebol dari dukcapil," ucapnya. Zudan menegaskan, blangko e-KTP merupakan dokumen negara. Perbuatan memperjualbelikannya merupakan sebuah kejahatan. Ia juga mengatakan, setiap blangko e-KTP dilengkapi dengan chip dan nomor seri, sehingga mudah untuk dilacak. "Selanjutnya nama tersebut (pelaku) saya serahkan pada kepolisian. Tokopedia kami minta melakukan takedown penawaran tersebut dan sudah dilakukan Rabu kemarin," pungkas Zudan. Mendagri Tjahjo Kumolo juga menjamin bahwa tak ada data penduduk yang bocor, meski ditemukan kasus penjualan blangko e-KTP di pasar daring. Karena itu tak benar, ada sistem data e-KTP yang jebol. Tjahjo mengatakan jika pihaknya kerepotan mengantisipasi penjualan blangko e-KTP secara daring. Sebab, kesempatan dan kemungkinan seseorang untuk mencuri blangko e-KTP tentu banyak. Sementara itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Ferry Juliantono, meminta pemerintah segera menyelesaikan perkara blangko e-KTP yang diperjualbelikan di pasaran. "Jangan sampai nanti ada DPT siluman di pemilu akibat pemerintah tidak becus membereskan persoalan e-KTP. Pemerintah harus segera selesaikan kasus ini. Jangan sampai dokumen negara disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu di pemilu," kata Ferry dalam keterangannya, Kamis (6/12).

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU