Bisnis Property di Surabaya Menjanjikan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Sep 2017 13:42 WIB

Bisnis Property di Surabaya Menjanjikan

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Meski pertumbuhan terlihat melambat, namun, bisnis property di Surabaya sangat menjanjikan. Apalagi developer mampu menilai pasar. Seperti yang dilakukan PT Graha Kasiba Perkasa, pihaknya lebih condong pada segment menengah bawah. "Geliat property sangat menjanjikan, tak hanya di Surabaya, tapi juga beberapa kota di Jawa Timur. Asal kita jeli menangkap pasar," kata Direktur Operasional PT Graha Kasiba Perkasa, Rachmad Harmoko, SH saat berbincang dengan Surabaya Pagi belum lama ini. Segment pasar yang kami garap, lanjutnya, menengah ke bawah, respon yang diterima juga cukup baik. "Apalagi untuk segment ini kita fleksibel, baik uang muka hingga angsuran," ucapnya. Di Surabaya, di kawasan Kenjeran untuk rumah menengah ke bawah muali dari Rp 250 juta sampai dengan Rp 400 juta, dari 120 unit yang ada lebih dari 90 persen terjual, saat ini hanya tersisa tujuh unit. "Rumah satu lantai antara Rp 200 sampai dengan Rp 300 juta, sedangkan dua lantai di kisaran Rp 400 juta. Mengenai uang muka kita bisa negosiasikan," aku Harmoko panggilan akrabnya. Ia menambahkan, untuk beberapa titik di Surabaya sudah terjual, saat ini pihaknya berencana membangun 120 unit di kawasan Benowo. "Di sana pembeli bisa membeli kavling saja, tapi untuk pembangunannya lewat kami, intinya bila ada buyer yang mampu membeli kavling juga kami layani,". Sekedar diketahui, dari data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Surabaya, sepanjang tahun 2016 terdapat 36.000 orang yang mengganti Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya menjadi KTP Surabaya. Artinya, dalam sebulan rata-rata ada 3.000 orang penduduk baru di Kota Pahlawan. Jika 10% dari jumlah tersebut penghasilannya memadai atau sekitar 300 orang, mereka butuh rumah untuk tempat tinggal. Properti di Surabaya akan tetap tumbuh karena permintaan tetap tinggi. Tren kebutuhan hunian juga mulai beralih ke apartemen karena tanah di berpenduduk tiga juta jiwa ini sudah tidak memungkinkan untuk rumah tapak atau landed house. Meski demikian, rumah tapak memiliki nilai lebih karena masyarakat bisa lebih bersosialisasi daripada tinggal di apartemen. isa

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU