Berebut Suara Madura

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 20 Des 2018 10:19 WIB

Berebut Suara Madura

SURABAYAPAGI.com - Tim kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung pada Pilpres 2019 sama-sama mengklaim dapat meraih kemenangan di wilayah Madura, Jawa Timur. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf bahkan memberikan perhatian khusus agar bisa mendapat simpati masyarakat pulau garam itu. Saya kira Madura memang wilayah khusus yang harus ditangani secara khusus, kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Maruf, Raja Juli Antoni kepada wartawan. Meski pasangan Jokowi-Maruf masih jauh tertinggal elektabilitasnya dibandingkan Prabowo-Sandiaga, tapi mereka tetap optimistis meraih kemenangan pada April 2019. Apalagi berbagai upaya telah Jokowi lakukan sejak dua tahun terakhir, mulai dari perbaikan Bandara Trunojoyo di Sumenep hingga menggratiskan jembatan Suramadu. Jika ditilik dari perspektif politik, upaya Jokowi merenovasi Bandara Trunojoyo dan meniadakan tarif melintas di jembatan Suramadu sebagai sesuatu yang wajar. Sebab, ia pasti membutuhkan suara dari masyarakat Madura setelah kalah pada Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Radjasa mendapat 830. 968 suara dari pemilih Pulau Madura. Sementara Jokowi dan Jusuf Kalla hanya mendapat dukungan 692.631 suara dari warga pulau garam tersebut. Hal ini diperkuat dengan survei terbaru The Initiative Institute yang digelar pada 10-18 Oktober yang menunjukkan pasangan Prabowo-Sandi unggul di sejumlah daerah di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan, dengan angka 43 persen. Pasangan Jokowi-Maruf hanya mendapatkan angka 20,5 persen, sementara swing voters mencapai 36,5 persen. Padahal wilayah Jawa Timur secara keseluruhan, pasangan Jokowi-Maruf unggul dengan angka 57,7 persen, sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 19,7 persen. Strategi di Madura Mendekati ulama, kata Raja Juli, menjadi strategi utama yang akan dijalani tim Jokowi-Maruf. Di samping itu, kata politikus PSI ini, tim Jokowi-Maruf juga akan menyampaikan narasi-narasi keberhasilan Jokowi dalam membangun Madura. Satu suara berharga untuk memastikan pembangunan Pak Jokowi dilanjutkan, apalagi suara se-Madura, kata Raja Juli. Sebaliknya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga meyakini jika capres-cawapres nomor urut 02 ini bisa menang di Madura, seperti yang terjadi pada Pilpres 2014. Apalagi, Andre Rosiade, salah satu juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga mengklaim jika Prabowo mendapatkan dukungan dari para ulama di pulau garam itu. Dengan demikian, kata politikus Gerindra ini, masyarakat Madura secara otomatis akan memilih Prabowo-Sandiaga yang didukung penuh para ulama. Kalau Pak Jokowi, kan, calon presiden yang memilih ulama jadi wakilnya. Kalau Pak Prabowo, ulama yang milih Prabowo jadi capres, mewakili umat dan ulama, kata Andre.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU