Belajar untuk Bermimpi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Nov 2019 22:39 WIB

Belajar untuk Bermimpi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya Bagi sebagian oarang bermimpi adalah cara untuk menanam harapan dan cita cita. Namun tidak sedikit yang beranggapan bahwa bermimpi hanya membuang waktu karena tidak berani untuk menerjang kehidupan yang baru. Pagi dini hari pukul 01.05 waktu Singapura, bangsa Indonesia kehilangan bapakentrepreneuryaitu Bapak Ir. Ciputra, sebagai Chairman dan Founder dari Ciputra Group. Pak Ci tutup usia pada usia 88 tahun. Selain berkiprah di dunia bisnis properti, Ir. Ciputra juga dikenal sebagai seorangfilantropis atau seseorang yang mencintai sesama manusia, yang biasa menyumbangkan waktu, uang dan tenanga untuk menolong orang lain. Beliau juga fokus dalam bidang seni dan pendidikan. Jimmy,ST selaku President Agency Manager di salah satu perusahaan asuransi ternama di Kota Surabaya menjelaskan bahwa Ir. Ciputra telah menginsipirasi banyak orang untuk menjadi seoarangentrepreneur. Menjadi entrepreneurmemang bukanlah hal yang muda, mereka harus belajar mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun managemen operasi untuk mengadakan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Bagi Jimmy, Ir. Ciputra bisa disebut sebagai Bapakentrepreneurbagi masyarakat Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Pak Ciputra merupakan inspirator yang baik untuk semua kalangan, ia sudah berani membaca terhadap tantangan besar yang akan di alami dimasa mendatang, kita bahkan sudah tau bahwa berapa kali beliau jatuh bangung untuk membangun usahanya tersebut, tapi ia berani membuktikan, ditahun-tahun kedepan hingga saat ini usahanya berdiri tegak, bahkan mampu menyerap tenaga kerja yang baik ujarnya. Jimmy menyadari bahwa tantangan pada masa depan untuk generasi berikutnya akan lebih sulit. Generasi kedepan harus berani mencari cela untuk teknologi yang akan semakin bertumbuh dengan pesat. Teknologi tersebut yang akan menjadi tantangan terbesar. Generasi ke depan harus mampu berinovasi dan membuka lapangan kerja baru agar sumber daya manusia bisa bertahan hidup dengan kemampuan yang dimiliki. Harapan saya tidak tinggi, iya bagaimana generasi masa depan harus bisa terus bertahan dan memunculkan inovasi baru. Caranya dimulai lah dengan bermimpi. Belajar bermimpilah seperti Pak Ciputra. Beliau bahkan tidak hanya berhasil di dunia property, tetapi juga mendedikasikan dirinya untuk seni dan pendidikan, beliau paham bahwa generasi depan harus bertarung dengan banyak hal, beliau bahkan sudah menyediakan antisipasi terhadap hal-hal tersebut dengan membangun sekolah dan universitas Ciputra jelasnya. Jimmy bahkan tidak ingin budaya turunan seperti kata Kalian harus berkerja di tempat ini atau bekerja dimana? Harusnya sudah diganti dengan kalian menciptakan apa? Membuka lapangan kerja dimana?, karena budaya turunan tersebut membunuh karakter anak-anak muda Bangsa Indonesia, tuturnya. Selain teknologi yang akan menjadi tantangan terbesar bagi generasi depan, Jimmy menambahkan bahwa masyarakat Indonesia juga harus berubah dalam revolusi mental. Dunia mendatang akan semakin kejam, maka harus belajar terhadap toleransi apapun yang ada. Tidak menutup kemungkinan akan banyak sumber daya manusia yang akan kehilangan pekerjaan. Hal ini harus dimulai dengan membaca masa depan seperti Pak Ciputra.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU