Begini Jadinya Kalau Seluruh Nyamuk di Dunia Sudah Punah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Des 2018 18:02 WIB

Begini Jadinya Kalau Seluruh Nyamuk di Dunia Sudah Punah

SURABAYAPAGI.com - Nyamuk adalah serangga yang paling kita hindari. Soalnya, kalau nyamuk berhasil mengisap darah kita, kulit jadi bentol dan gatal! Belum lagi, nyamuk bisa menularkan penyakit, seperti demam berdarah atau malaria. Di seluruh dunia, ada lebih dari 3.000 spesies nyamuk, lo, teman-teman. Di antara ribuan spesies nyamuk yang mengigit manusia ada ratusan di antaranya. Nyamuk sudah hidup lebih lama daripada manusia di bumi, ia berhasil bertahan di lingkungan bumi yang terus berubah. Tapi bagaimana kalau nyamuk tidak lagi ada di dunia, ya? Hmm, pasti kita tidak akan bentol-bentol dan terkena penyakit. Apa benar begitu, ya? Beberapa ilmuwan mengatakan kalau seluruh nyamuk musnah, pengaruhnya tidak begitu besar bagi ekosistem. Hewan yang makan nyamuk masih bisa mencari makanan yang lainnya dan ekosistem bisa kembali seimbang. Tapi, ada juga kelompok ilmuwan yang mengatakan kalau beberapa spesies nyamuk punya peran penting di lingkungan. Misalnya nyamuk yang tinggal di wilayah Arktika Kanada dan Rusia. Nyamuk ini terbang berkerumun dan membantu pembentuk biomassa. Biomassa adalah bentuk energi bahan bajar yang alami dan bisa diperbaharui, teman-teman. Nyamuk di sana membantu penyerbukan tanaman Arktika dan menjadi makanan bagi burung yang bermigrasi ke sana. Jika nyamuk dan serangga lainnya yang dimakan oleh ikan, burung, dan serangga lainnya musnah, keseimbangan ekosistem jadi terganggu. Lalu bagaimana kalau nyamuk terus mengigit manusia? Cara menghindarinya adalah dengan mengetahui spesies nyamuk yang berbahaya, yaitu yang membawa virus dan penyakit untuk manusia. Misalnya spesies nyamuk Aedes. Terutama Aedes aegypti atau nyamuk demam berdarah. Bukan cuma demam berdarah, nyamuk ini juga membawa virus demam kuning, chikungunya, dan demam zika. Kemudian juga spesies Anopheles yang membawa parasit penyebab Malaria. Nah, ilmuwan juga mencari cara untuk memberantas dua spesies nyamuk ini atau kandungan virus di dalamnya. Jadi, sepertinya kalau sama sekali tidak ada nyamuk, akan ada hewan yang kesulitan. Namun, peneliti bisa membantu mengurangi jenis nyamuk yang mengganggu manusia. b

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU