Barongsai untuk Usir Roh Jahat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Des 2019 00:27 WIB

Barongsai untuk Usir  Roh Jahat

Barongsai, sebuah kesenian unik yang berhasil meleganda hingga sekarang ternyata memiliki cerita yang tidak terduga. Bukan hanya bertujuan untuk hiburan, pada jaman dulu Barongsai ini diciptakan untuk mengusir pasukan perang lawan pada masa perang 1500 Tahun yang lalu. Kontributor SurabayaPagi, Putri SURABAYAPAGI.COM, Surabaya -Mula-mula, Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang. Sejak saat itulah Barongsai hadir sebagai tarian tradisional Tiongkok. Barongsai sendiri merupakan tiruan dari boneka singa yang mana berdasarkan kepercayaan tradisional masyarakat Tiongkok, singa adalah simbol keberanian, stabilitas, dan keunggulan. Konon katanya, tarian barongsai ini memiliki filosofi bahwa tarian barongsai merupakan tarian yang dilakukan untuk mengusir roh-roh jahat. Monster, hantu, roh-roh jahat seperti Nian (monster) takut dengan suara keras. Alkisah, pada masa Dinasti Qing, di sebuah wilayah di Tiongkok, ada monster yang mengganggu ketenteraman penduduk setempat. Kehadirannya sampai-sampai menimbulkan keresahan dan ketakutan. Pada saat itu, muncul singa atau Barongsai yang menghalangi monster tersebut. Monster itu kalah dan lari tunggang-langgang. Singa itu pun pergi, meninggalkan penduduk yang sudah merasa aman. Ternyata, monster itu merasa sakit hati, dan berniat untuk membalas dendam, tetapi masyarakat tidak tahu-menahu. Setelah tahu, masyarakat dilanda panik. Mereka bingung, di mana singa yang dapat mengalahkan monster itu. Akhirnya, mereka menciptakan kostum Barongsai seperti yang sering kita saksikan saat ini. Monster ketakutan, sekali lagi dia lari ketakutan. Masyarakat berhasil menyingkirkan sang monster. Hal tersebut mendasari kenapa Barongsai selalu hadir dalam perayaan Imlekatau acara - acara penting lainnya yang diadakan masyarakat Tionghoa dengan tujuan untuk monster yang kini diibaratkan sebagai mengusir aura-aura buruk dan dapat membawa keberuntungan. Mengingat tarian barongsai diiringi dengan dentuman music khas tiongkok yang suaranya sangat menggelegar yang berasal dari suara pukulan simbal, gong, dan gendang dan biasanya juga ditemani oleh ledakan dari petasan atau kembang api menyertai ataraksi kesenian barongsai ini. Tarian Barongsai menggabungkan seni, sejarah, serta gerakan kungfu. Biasanya para pemain kungfu dan sekompok penari singa terdiri dari sekitar sepuluh orang. Salah satu gerakan wajib Barongsai, yang merupakan klimaks dramatis Barongsai, adalah saat singa memakan amplop berisi uang. Di atas amplop biasanya disertai sayuran selada air sebagai perlambang hadiah bagi sang singa. Meski banyak yang merujuk Barongsai sebagai Singa, namun Barongsai sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa hewan. Setiap bagian tubuh Barongsai terbentuk dari lima unsur hewan atau makhluk berbeda yang memiliki makna filosifis masing-masing: Terlepas dari itu adat dan budaya Tionghoa, Barongsai telah diakui KONI dan diperlombakan. Bahkan olahraga ini dinaungi oleh Federasi Olahraga Barongsai Indonesia atau FOBI. Jadi, sekarang pemain Barongsai bisa disebut sebagai Atlet Barongsai.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU