Banyak Sampah di Bulan?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 03 Mar 2018 10:21 WIB

Banyak Sampah di Bulan?

SURABAYAPAGI.com - Sudah beberapa kali misi ke Bulan dilakukan oleh peradaban manusia. Beberapa misi ke Bulan meninggalkan benda buatan manusia. Sejumlah benda tertinggal di sana di antaranya palu, bulu burung Falcon, perangkat bendera, beberapa wahana pengorbit yang memetakan medan Bulan sebelum mendarat di permukaan satelit Bumi tersebut. Ada lusinan kepingan sampah tercecer di Bulan. Namun berapa banyak sampah di Bulan masih menjadi perdebatan. Dikutip dari Live Science, Sabtu 3 Maret 2018, data yang dikutip Wikipedia memperkirakan sampah yang ada di Bulan sekitar 181 ribu kilogram bobot di Bumi. Kepala Sejarawan Badan Antariksa AS, William Barry, mengatakan perkiraan itu dipandang logis. Sebab di permukaan tertinggal juga artefak berat yaitu lima kendaraan penjelajah Bulan. Astronaut NASA dituding menjadi pihak yang paling berkontribusi atas banyaknya sampah di Bulan melalui misi Apollo selama 1969 sampai 1972. Barry mengatakan, misi lain yang paling nyampah yaitu misi tak berawak dari badan antariksa dunia seperti AS, Rusia, Jepang, India dan Eropa. Namun tak semua sampah yang tertinggal itu hanya jadi rongsokan alias tak bernilai. Malahan ada yang berpandangan sampah yang tertinggal di Bulan akan menjadi warisan berharga bagi misi ke Bulan di masa depan. Sampah di Bulan bisa menjadi situs arkeologi. Barry menuturkan, misi ke Bulan di masa depan bisa mengunjungi situs bersejarah pendaratan misi Apollo dan sampah yang ditinggalkan dari misi Badan Antariksa Eropa, Badan Antariksa Rusia dan misi negara lainnya. Barry menuturkan, peneliti misalnya bisa mempelajari objek sampah Bulan untuk melihat bagaimana rongsokan tersebut menghadapi radiasi dan ruang hampa dari waktu ke waktu. Selain itu, beberapa objek sampah di Bulan masih bisa dimanfaatkan dalam misi pengamatan. Salah satunya adalah sampah berupa reflektor laser yang ditinggalkan kru Apollo 11. NASA menjelaskan, berkat reflektor itu, peneliti di Bumi bisa menembakkan laser ke reflektor, sehingga bsa mengukur jarak Bumi dan Bulan. Dari pengukuran itu, ilmuwan menjadi paham Bulan bergerak menjauh dari Bumi pada tingkat 3,8 centimeter per tahun. (viv/cr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU