Bank Besar Cetak Rekor Kapitalisasi Pasar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 12 Jul 2019 15:00 WIB

Bank Besar Cetak Rekor Kapitalisasi Pasar

SURABAYAPAGI, Surabaya - Sejumlah bank besar Tanah Air terus mencetak rekor kapitalisasi pasar. Tiga Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 Indonesia mendominasi papan atas bank dengan kapitalisasi terbesar di Asia Tenggara. PT Bank Central Asia Tbk misalnya menutup perdagangan dengan harga saham per lembar Rp 30.125 melonjak 125 poin, setara 0,42 persen dari penutupan sebelumnya di harga Rp 30.000 per lembar. Nilai tersebut merupakan yang paling tinggi dalam lima tahun terakhir. Capaian tersebut terus membuat posisi perseroan makin kokoh sebagai perbankan pemilik kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara. Nilai bank tersebut mencapai US$ 52,54 miliar. Nilai tersebut jauh mengungguli peringkat kedua yaitu DBS Group Singapura yang punya kapitalisasi pasar US$ 47,88 miliar. Kami tidak memiliki strategi khusus terkait market cap, fokus kami bagaimana dapa memberikan layanan yang baik kepada pelanggan sembari menjaga resiko dan menerapkan good corporate governance (GCG), kata Direktur BCA Santoso liem, Jumat (12/7). Mitigasi resiko yang baik memang jadi salah satu nilai tambah yang dimiliki perseroan. Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja menjelaskan, jika perseroan memang cukup selektif memilih debitur. Tujuannya tentu untuk menjaga kelancaran kredit. Misalnya, BCA hanya akan menyalurkan kredit kepada korporasi yang dinilainya berkualitas, dan punya potensi untuk mendiversifikasi bisnisnya. Meski selektif, penyaluran kredit BCA tetap mumpuni. Hingga Mei 2019, penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp 554,88 triliun, nilai tersebut tumbuh 14,05 persen (yoy) dibandingkan raihan perseroan pada Mei 2019 senilai Rp 486,50 triliun. Semester kedua ini, kami tidak merevisi rencana bisnis bank (RBB) kami. Karena kami sudah memperhitungkan beberapa hal faktor seperti perang dagang. Masih konservatif, kredit kami targetkan tumbuh 10 persen-11 persen, dan dana pihak ketiga 7 persen-8 persen, kata Jahja. Sby/ff

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU