Banjir Surabaya Kok Makin Parah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 31 Jan 2020 23:09 WIB

Banjir Surabaya  Kok Makin Parah

Hujan 2 Jam, Banjir di Mana-mana. Tak hanya Genangi Jalanan, Rumah Sakit dan Rumah Warga juga Kebanjiran. Padahal, Walikota Risma Pernah Janji Lebih Siap Hadapi Banjir Musim Hujan ini SURABAYA PAGI, Surabaya - Kota Surabaya kembali banjir. Padahal, hujan hanya sekitar dua jam sejak pukul 17.00 WIB, Jumat (31/1/2020). Bahkan banjir semalam tampaknya lebih parah. Banjir tak hanya menggenangi jalanan hingga membuat sejumlah kendaraan bermotor terendam dan mogok. Namun genangan banjir juga meluber hingga rumah di kampung-kampung dan rumah sakit. Fakta ini kontras dengan pernyataan Walikota Tri Rismaharini yang menyebut Surabaya lebih siap menghadapi ancaman banjir di musim hujan tahun ini. Walikota dua periode ini juga sempat beberapa kali sidak ke rumah pompa dan mengecek proyek-proyek saluran air. Namun banjir tetap saja terjadi. --------- Ironis, kawasan Jalan Mayjen Sungkono yang banjir parah pada 15 Januari 2020 lalu, kembali tergenang lagi. Ketinggian air di daerah ini sekitar 40-50 cm, terutama di depan Ruko Darmo Park dan Mall Ciputra World. Sejumlah kendaraan tidak bisa melewati jalan tersebut. "Banjir ini tadi dari jam 6 sore, lumayan parah tadi sampai hampir spion," ujar penjaga parkiran di ruko Darmo Park 2, Surabaya. Akibat banjir tersebut, arus lalu lintas sempat tersendat hingga kemacetan parah terjadi di jalan tol Satelit. Banyak pengendara motor telanjur terjebak banjir dan kendaraannya mogok. Di kawasan Wonokromo hingga Jalan Ahmad Yani, banjir tak kalah parah. Pantauan di lokasi, ruas jalan sejak Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo sampai SMA Khadijah tergenang air. Banyak pengendara motor menepi ke ruas jalan sisi timur karena banjir di ruas jalan arah frontage jauh lebih dalam. Bahkan, di halaman RSI Wonokromo air setinggi lutut orang dewasa. Lahan parkir di depan RS juga diterjang banjir setinggi ban mobil. Tak hanya di halaman RSI, air juga masuk ke ruang IGD dengan ketinggian sekitar 15-20 cm. Semua peralatan medis diangkat ke tempat yang lebih aman. "Air masuk di UGD. Selain itu ruang rawat inap juga tergenang air," kata salah seorang perawat. Sumardi, tukang becak yang sehari-hari mangkal di depan RSI mengatakan bahwa banjir kali ini yang terparah dalam 17 tahun terakhir. Menurutnya, air mulai naik sekitar pukul 18.00 WIB saat hujan masih deras. "Ini banjir terparah. Saya 17 tahun di sini, ini paling parah," tandasnya. Sedang banjir di bawah flyover Wonokromo, ketinggian air sekitar 20 cm atau setinggi knalpot sepeda motor. Ini membuat sejumlah sepeda motor mogok. "Terpaksa dituntun karena mogok. Tadi maksudnya menerobos hujan, ternyata terjebak di sini," ucap seorang pria sambil menuntut sepeda motor matic-nya. Menuju ke selatan, kawasan Frontage Road A Yani Surabaya, juga terpantau banjir hingga menyebabkan kemacetan. Genangan air sekitar 15-20 cm. Masih di sekitar Jalan A. Yani, terlihat sebuah mobil Daihatsu Sigra tercebur di parit sungai sedalam 2 meter di Jalan Gayungan Kebonsari, Gayungan. Informasi yang dihimpun, mobil tersebut dikemudikan oleh Masriadli Fansuri. Proses evakuasi dilakukan oleh Tim Gabungan dari Tim Rescue PMK Surabaya, BPB Linmas Surabaya, Satpol PP Surabaya dan Polsek Gayungan. Menurut Koordinator Pos PMK Jambangan Iswanto proses evakuasi dilakukan oleh Tim Rescue menggunankan mobil PMK Surabaya jenis Crane. "Mobil ditangani langsung Tim Orong-Orong karena unit membutuhkan rescue-nya," katanya. Banjir Masuk Kampung Dari informasi yang dihimpun, jalanan lain yang tergenang banjir diantaranya di Jalan Embong Wungu, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Darmo, Jalan Joyoboyo, Jalan Kutai, Jalan Dr. Soetomo, Karang Menjangan, Ciliwung, Margorejo, Gayungsari Barat, Balas Klumprik, Karah, Aditiyawarman, hingga Ngagel Madya. Kawasan itu merupakan titik banjir yang terjadi selama ini. Selain menggenangi jalanan, banjir juga masuk ke kampung-kampung. Warga pun terpaksa siaga, lantaran rumah mereka tergenang air. Di kampung Bratang Binangun Gang 1, misalnya. Gang di kampung ini terendam air hingga 80 sentimeter. "Tinggi teras rumah saya dengan jalan gang 80 sentimeter dan airnya sudah masuk ke teras rumah saya," ungkap Diah, warga setempat. Diah mengaku selama 15 tahun tinggal di Bratang, baru kali ini, air masuk ke teras dan dapur rumahnya. Sebab biasanya ketika musim hujan datang, genangan air hanya meremdam jalan gang saja. "Mudah-mudahan airnya cepat surut," cetus dia. Begitu juga kawasan Jl Ngagel Madya dan Jl Barata Jaya. Air menggenang hingga ketinggian bodi tengah motor. Nemen iki banjire keluh Arifin, salah seorang warga. Pompa Trouble Dimintai konfirmasinya, Kepala BPB-Linmas Pemkot Surabaya Eddy Christijanto mengungkapkan jika dirinya masih mengumpulkan informasi-informasi lebih lanjut. Saya masih cari info BMKG dulu, jawabnya singkat. Sementara itu, Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Binamarga Surabaya, Samsul Hariadi, mengatakan saat hujan deras mengguyur Kota Surabaya mulai Jumat (31/1/2020) sore, semua pompa di rumah pompa sudah dimaksimalkan. Namun ada yangtrouble. "Saat hujan deras pompa sudah dimaksimalkan. Tapi sempat ada trouble di Darmo Kali. Rantai mechanical screen yang penyaring sampah terputus. Akhirnya sampah menumpuk. Imbasnya kawasan Kutai, Ciliwung dan sekitarnya tergenang," jelas Samsul, dikutip dariSuara Surabaya. Tapi Satgas langsung turun mengambil sampah-sampah yang menumpuk. Sementara itu genangan yang terjadi di viadug Jalan Nias, imbas dari pompa air di Nias rusak dan satu pompa di Keputran terbakar karenaoverheat. Menurut Samsul, kapasitas saluran air memang hanya untuk menampung hujan deras selama 1 jam. "Ini tadi hujan deras mulai jam 4 sore. Pompa terus bekerja maksimal. Insya Allah 2 jam sudah surut," kata Samsul. Janji Pemkot Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati memastikan jika jajaran Pemkot Surabaya telah memiliki berbagai upaya untuk mengantisipasi genangan. Salah satunya yakni, memastikan 204 pompa yang berada di 59 titik rumah pompa, kondisinya baik. Dengan ini, diharapkan genangan yang terjadi bisa surut dalam kurun waktu kurang dari dua jam. Kalau terkait sarana prasarana di Surabaya, Insya Allah semua kondisinya siap. Apalagi sama Ibu wali kota pompanya juga sudah diganti yang besar-besar (kapasitas), sehingga air surutnya cepat, kata Erna saat ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (16/1/2020). Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, Surabaya lebih siap menghadapi ancaman banjir di musim hujan tahun ini. Banyak proyek saluran di Surabaya sudah tuntas. "Kami sudah perlebar saluran di bawah pedestrian. Selain itu pengerukan saluran juga telah dilakukan sehingga yakin tak ada banjir. Kami sudah berusaha maksimal," kata Risma kala itu (29/11/2019). Selain menuntaskan saluran, kata Risma, Pemkot Surabaya juga siap mengoperasikan 26 unit pompa air baru sebagai tamabahan pompa yang ada. "Kami sudah berusaha maksimal. Termasuk kesiapan mengoperasikan 26 unit pompa air baru," kata Risma. Menurut Risma, rata-rata pompa yang baru itu berkapasitas 3 meter kubik per detik. Dua kali lipat dari kekuatan pompa yang lama. Risma menyebut saat ini total ada 70 rumah pompa yang siap beroperasi. Rumah pompa itu tersebar di semua titik rawan genangan dan semua saluran air di Surabaya. "Rumah-rumah pompa itu tetap bisa dioperasikan saat listrik padam, karena semua dilengkapi genset," katanya. n alq/nt/jem

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU