Bagian Tebing BGS Longsor Terus Meluas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 22 Mar 2018 18:38 WIB

Bagian Tebing BGS Longsor Terus Meluas

SURABAYA PAGI, Gresik Tebing Bendungan Gerak Sembayat (BGS) Sungai Bengawan Solo, Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik bagian hulu sebelah utara yang jebol, hingga Kamis (22/3/2018) terus meluas sepanjang 50 meter. Sebelumnya bagian tebing bendungan itu jebol, kurang lebih 20 meter. Selain jebol, tanah di bagian bawah lokasi tebing juga retak-retak. Bukan itu saja, tanah tebing yang terus tergerus mengancam jalan beton di lokasi GBS, menjadi amblas. Warga sekitar pun kini was-was melintas di sebelah utara bendungan. Pasalnya, mereka menghindari jalan yang terancam amblas itu. Meski begitu, pihak pengelola BGS belum memasang tanda larangan melintas. Informasi yang dihimpun Surabaya Pagi, Kamis (22/3/2018), tebing bendungan amblas diduga kuat tanah urukan yang dikerjakan pihak kontraktot tidak sesuai dengan spesifikasi atau SOP kontrak. "Dugaan sementara penyebab tebing amblas karena kurang pemadatan. Mestinya, pemadatan dilakukan karena tanah di lokasi ini labil dan mudah bergerak," ujar petugas penjaga pintu BGS, Kamis (22/4/2018). Senada yang dikemukakan oleh operator panel kontrol remot pintu BGS, Dwi yang ditemui Surabaya Pagi di lokasi, Kamis. Dwi mengakui, dari hasil pemeriksaan pihak pengelola Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSB Solo) di lokasi amblas kemarin, disimpulkan bahwa penyebab tanah amblas karena pemadatan kurang. Tidak sesuai spesifikasi. "Dari pengelola BBWSB Solo yang datang kemarin menyimpulkan penyebab amblas bukan gerusan air, karena yang longsor bagian atas dan air tidak pernah sampai ke atas," kata Dwi dari Perum Jasa Tirta I. Ditanya terkait kapan lokasi tebing yang amblas tersebut, ditangani sebelum teejadi jatuh korban. Pria kelahiran Bojonegorp ini mengaku, belum mengetahui. Pasalnya, yang punya tanggung jawab hal itu adalah pihak BBWSB Solo selaku pemilik BGS. "Nah, kalau ditanya soal itu, saya tidak tahu. Kami disini hanya petugas operator pintu bendungan," tandasnya. Sementara itu, pengamat infrastruktur jalan dan sungai asal Lamongan, Rikhayat, mengemukakan bagian-bagian pada BGS ini akan terus bertambah kerusakannya terutama dibagian tebih bawah dan atas. Sebab, dari seluruh hasil pengerjaan mega proyek ini, sebagian besar tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. "Kami prediksi, akan ada bagian tebing lain di BGS longsor. Karena secara keseluruhan urukannya diduga tidak dilakukan pemadatan," timpal. Sementara dari pihak pengelola BGS, masih belum bisa dikonfirmasi terkait tebing yang jebol di bagian utara hulu itu. Mis

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU