Awas! Diduga Tercemar, Air Bengawan Solo Berubah Warna

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Des 2019 19:17 WIB

Awas! Diduga Tercemar, Air Bengawan Solo Berubah Warna

SURABAYAPAGI.com, Gresik- Kondisi air Sungai Bengawan Solo yang mengalir di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu berubah warna menjadi cokelat kehitaman karena diduga akibat tercemar limbah. Selain berubah warna, di beberapa titik juga berbusa. Limbah itu disinyalir dari pewarna perusahaan atau pabrik batik dari wilayah Jawa Tengah. Dampaknya, warga enggan menggunakan air Sungai Bengawan Solo untuk keperluan sehari-hari. Padahal biasanya, mereka memanfaatkan untuk mencuci dan kebutuhan sehari-hari. Kepala Desa (Kades) Randuboto Andi Sulandra mengatakan, sejak beberapa hari air sudah bewarna kecoklatan. "Sejak kemarin lusa (Kamis, 12/12). Selain cokelat juga berbusa," tuturnya. "Mungkin dari Lamongan dulu, setelahnya baru mengalir ke sini (Randuboto). Kalau biasanya air jernih, ini kecokelatan. Warga malas memanfaatkannya," ujarnya. Dan kini warga mengkhawatirkan jika tambak mereka ikut tercemar. Pasalnya, mereka juga memanfaatkan air Bengawan Solo untuk mengisi tambaknya. Jika hal itu terjadi, maka akan sangat berbahaya. Seharusnya perusahaan memikirkan dulu dampak lingkungan apabila ingin membuang limbah karena banyak masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gresik M Najikh mengungkapkan, sudah mendengar keluhan masyarakat soal berubahnya warna Sungai Bengawan Solo. Diduga, limbah itu merupakan kiriman dari hulu Sungai Bengawan Solo. Sebelumnya tak hanya di Gresik namun juga hal serupa terjadi di Kabupaten Lamongan. "Di Gresik tidak ada perusahaan di DAS (Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo. Kami sudah menjawab atau merespon surat dari BBWS (Balai Besar Bengawan Solo) soal hal ini," ucapnya. Pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk membuat penelitian dan melakukan tes uji lab terhadap sampel air Sungai Bengawan Solo. Sembari menunggu hasil lab keluar, ia meminta masyarakat tidak memanfaatkan air yang diduga bercampur limbah. " Masyarakat lebih waspada dan jangan memanfaatkan air tersebut," pungkasnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU