Atasi Pademi Corona, Anies Baswedan Terapkan Social Distancing Measure

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Mar 2020 12:09 WIB

Atasi Pademi Corona, Anies Baswedan Terapkan Social Distancing Measure

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga DKI untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran virus corona. Anies meminta agar warganya melakukan jaga jarak dengan orang lain. "Penularan terjadi karena interaksi orang ke orang, karena itu kita semua harus melakukan Social Distancing Measure pada hari-hari ke depan," kata Anies, dalam akun Instagramnya @aniesbaswedan, Minggu (15/3/2020). Menurut Anies, warga Jakarta harus mengurangi aktivitas di luar rumah. Misalnya kontak fisik dengan orang lain hingga pergi ke luar kota. Itulah pengertian social distancing. "Yaitu menjaga jarak antar warga, mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, menjauhi tempat-tempat berkumpulnya orang banyak dan jangan bepergian ke luar kota/ pulang kampung," sambungnya. Anies mengimbau warga mengutamakan keselamatan orang banyak dengan meminta warganya menjauhi keramaian. Ia mengimbau masyarakatnya bila mengalami gejala seperti demam, batuk, dan sesak nafas seperti gejala corona segera menghubungi kontak Jakarta Tanggap Corona. "Selamatkan diri sendiri, selamatkan keluarga maka Anda juga akan menyelamatkan orang banyak," ujar Anies. "Jika mengalami gejala COVID-19 hubungi hotline #JakartaTanggapCorona di 112 / 0813 8837 6955 atau kunjungi corona.jakarta.go.id, jika memiliki pertanyaan seputar COVID-19," imbuhnya. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan upaya pencegahan penyebaran virus coronna. Anies sudah melakukan larangan izin kegiatan yang mengundang banyak orang atau keramaian seperti CFD. Anies juga sudah menutup kegiatan belajar-mengajar sekolah-sekolah di Jakarta untuk sementara. Anies menyiapkan materi pembelajaran jarak jauh untuk guru dan siswa. Sebetulnya, apakah pengertiansocial distancing? Lalu, apakahsocial distancing ampuh mencegah penyebaran virus corona? Dikutip dari berbagai sumber,social distancing adalah praktik kesehatan yang bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dengan orang sehat untuk mengurangi peluang penularan. Mengutip dari laman resmi Center for Disease Control dan Prevention (CDC) AS,social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia. Jarak yang dianjurkan oleh pemerintah AS adalah sekitar dua meter. Social distancing sendiri dianggap bisa mengurangi risiko penyebaran COVID-19 karena virus menular dari manusia ke manusia melalui droplet (partikel air liur) ketika penderita bersin atau batuk. Bentuk Social Distancing Social distancing dapat dilakukan oleh setiap individu maupun dikoordinir langsung oleh pemerintah setempat. Bentuksocial distancing oleh individu adalah tidak mendatangi tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, food court, event besar yang dihadiri banyak orang, ruang publik, tempat pariwisata, dan lainnya. Selain itu,social distancing dapat dipraktekkan dengan menjaga jarak minimal dua meter dengan orang lain. Dengan jarak tersebut, maka dianjurkan tidak melakukan jabat tangan atau berpelukan saat bertemu satu sama lain. Sementara,social distancing yang diatur langsung oleh pemerintah seperti penangguhan event besar dan menutup ruang publik. Beberapa pemerintah daerah telah mengambil kebijakan ini seperti Pemprov DKI Jakarta yang menutup tempat wisata selama dua minggu terhitung sejak, Sabtu (14/3). Objek wisata yang ditutup meliputi Ragunan, Monumen Nasional (Monas), Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan sejumlah museum milik Pemprov DKI Jakarta. Efektivitas Social Distancing Dikutip dari berbagai sumber, para ahli menyatakan praktik social distancing ini berhasil berdasarkan studi pada pandemi influenza Spanyol 1918. Sebuah studi yang dirilis 2007 menyebutkan bahwa kota-kota di Spanyol yang mempraktekkansocial distancing seperti melarang pertemuan di tempat publik hingga menutup sekolah, berhasil menekan tingkat kematian secara signifikan. Untuk kasus virus corona sendiri, belum terdapat penelitian ilmiah yang mempelajari pengaruhsocial distancing. Namun, jika merujuk pada pengalaman pandemi influenza di Spanyol tersebut, terdapat potensi besar bahwa praktik social distancing dapat menekan penularan virus corona. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan virus corona sebagai pandemi. WHO mendefinisikan pandemi sebagai penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. WHO juga telah merekomendasikan Indonesia untuk melakukan tindakan mendesak untuk mengurangi transmisi dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Salah satunya, meningkatkan sosialisasi langkah-langkah kesehatan masyarakat seperti menjaga kebersihan tangan dan mempraktekkan social distancing. Beberapa negara telah menganjurkan implementasi praktik social distancing kepada warganya, salah satunya AS. Hingga Jumat (14/3), pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 69 orang, dengan empat di antaranya meninggal dunia, dan lima dinyatakan sembuh.(dc/cnn/cdc/cr-03/dsy)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU