AS : Agresi Ekonomi China Adalah Ancaman Dunia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 21 Jun 2018 09:17 WIB

AS : Agresi Ekonomi China Adalah Ancaman Dunia

SURABAYAPAGI.com, Washington DC - Laporan setebal 35 halaman berjudul "Bagaimana Agresi Ekonomi China Mengancam Teknologi dan Kekayaan Intelektual Amerika Serikat dan Dunia", datang sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam akan menampar impor barang-barang China dengan tarif tambahan 10%. Hal ini telah memicu kembali ketegangan perang dagang. Pemerintahan Trump meningkatkan kritiknya terhadap Republik Rakyat China dalam laporan yang diterbitkan Gedung Putih, menyebut "agresi ekonomi" China adalah ancaman dunia. Melansir CNBC, Rabu (20/6/2018), Gedung Putih mengatakan China telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan menjadi negara ekonomi terbesar kedua di dunia, dengan cara yang di luar norma. "China memodernisasi industri dan meningkatkan rantai nilai global secara signifikan melalui tindakan, kebijakan, dan praktik agresif yang jauh di luar norma dan aturan global," tulis laporan Gedung Putih dalam pembukaannya. Laporan tersebut melanjutkan bagaimana praktik-praktik China di Amerika Serikat yang berusaha mengakses dan mencuri teknologi dan kekayaan intelektual Amerika Serikat. Tindakan "agresi ekonomi" China, menurut laporan tersebut, termasuk pencurian teknologi dan kekayaan intelektual AS secara fisik dan siber, menghindari undang-undang pengetatan ekspor AS, pemalsuan, dan pembajakan. Laporan itu juga mengatakan bahwa Beijing berusaha "menekan" beberapa dari 300.000 warga China yang setiap tahun belajar di perguruan tinggi AS atau bekerja di lembaga-lembaga penting Amerika. Gedung Putih mengatakan orang-orang China itu bisa menjadi "mata-mata non tradisional" demi melayani ambisi militer dan strategis Beijing. Laporan itu juga mencantumkan berbagai langkah peraturan yang memaksa dan mengganggu perusahaan asing ketika masuk ke pasar China, dimana mereka "terpaksa" melakukan transfer teknologi kepada para pesaing China. "Keinginan China untuk mendominasi industri masa depan melalui kebijakan dan praktik agresi ekonominya, tidak hanya mengancam ekonomi Amerika Serikat tetapi juga mengancam sistem inovasi global secara keseluruhan," laporan itu menyimpulkan. Sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia ini meningkat, setelah Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin (18/6) malam, bahwa dia telah meminta Perwakilan Perdagangan AS untuk mengindentifikasi impor barang-barang China senilai USD200 miliar untuk dikenakan tarif tambahan 10%. Beijing merespon akan melindungi kepentingan mereka. jr

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU