Arti Hidangan Khas Imlek yang Perlu Diketahui

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 15 Feb 2018 08:53 WIB

Arti Hidangan Khas Imlek yang Perlu Diketahui

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Tahun Baru China kurang beberapa jam lagi, hal-hal yang biasanya dilakukan untuk merayakan tahun baru adalah dengan bersantap bersama keluarga dan silaturahmi. Saat keluarga berkumpul, hidangan yang menjadi ciri khas dari perayaan Imlek pasti akan selalu dihidangkan. Namun tahukah Anda, arti dari hidangan-hidangan khas tahun baru China? Berikut ini adalah arti dari enam hidangan khas Imlek : 1. Ikan Kata ikan yang berbunyi yu sama bunyinya dengan kata lebih. Dengan makan ikan diharapkan rezeki selalu berlebih. 2. Jeruk Jeruk berwarna kuning emas karena itu dianggap sebagai lambang kekayaan. 3. Manisan Manisan biasanya terdiri dari bermacam-macam buah yang dipersembahkan di atas meja abu leluhur. Di Indonesia manisan buah tersebut adalah nanas, pisang putri, pepaya mengkal. Yu Sheng(Dok. Resinda Hotel Karawang) 4. Yu Sheng Budaya menyantap Yu Sheng berasal dari etnis China di Singapura. Yu Sheng merupakan hidangan yang terdiri dari ikan mentah, yaitu ikan salmon. Ada pula sayuran yang digunakan terdiri dari potongan wortel, lobak, jeruk, kacang, daun jeruk limau, acar jahe merah, lobak, aneka manisan, dan paprika merah. Saus Yu Sheng terdiri dari sari buah plum, lada putih, minyak zaitun, wijen panggang, dan kayu manis bubuk. Tidak semua orang Tioghoa di Indonesia merayakan Imlek dengan Yu Sheng. 5. Lapis Legit Lapis legit bukan kue tradisional China karena merupakan bolu yang bergengsi dan mahal tidak dapat dimakan setiap hari. Maka pada kesempatan istimewa seperti Imlek, lapis legit menjadi kue lambang kemewahan. Kue lapis legit sendiri merupakan kue yang diadaptasi dari resep kue Belanda menggabungkan rempah asli Indonesia. Proses pembuatan kue keranjang di industri rumah tangga milik Tan Joe Lie di di Jalan Veteran Gang Syukur 3, Pontianak, Kalimantan Barat (8/2/2018). Kue keranjang merupakan penganan khas berbahan dasar ketan dan gula pasir yang selalu tersaji setiap perayaan Imlek.(KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN) 6. Kue Keranjang Ada cerita rakyat menarik mengenai kue keranjang, yang disebutkan sebagai makanan dari ketan berbentuk batu bata, lalu dibungkus, dikeringkan dan ditanam di dalam tanah. Inisiatif menanam kue tersebut diberikan kepada seorang menteri kepada raja yang tidak berempati pada rakyat. Saat terjadi bencanan kelaparan, ada orang yang ingat bahwa sang menteri pernah menyuruh menyimpan makanan dari ketan di dalam tanah. Waktu menemukan ketan tersebut sudah berbentuk bulat. Kue tersebut digali dekat jelang Imlek. Pengucapan kue keranjang alias niangao dalam bahasa China menggunakan nada yang meninggi pada akhir suku kata. Hal ini melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak, dan umumnya menjanjikan tahun yang lebih baik.lx/kmp

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU