Apresiasi Bumatik, Kuota KIP Surabaya Ditambah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 08 Feb 2019 10:13 WIB

Apresiasi Bumatik, Kuota KIP Surabaya Ditambah

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Pada musim hujan serti ini peran Ibu Pemantau Jentik Nyamuk Demam Berdarah (Bumantik) terus dilakukan. Untuk wilayah Surabaya, misalnya. Penambahan kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) akan ditambah. Rencananya, distribusi Kuota KIP akan ditambah 100 ribu dari jumlah total keseluruhan yakni 19 Juta KIP yang sudah diterbitkan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Penambahan ini dikhususkan bagi putra dan putri Bumantik yang sudah berjasa besar dan berperan aktif mencegah wabah demam berdarah," terang Calon Legislatif asal PDI Perjuangan, Puti Guntur Soekarno dihadapan ratusan kader Bumantik Se-Kecamatan Sawahan Surabaya, di Gedung Juang 45, Kamis (7/2). Menurut dia, peran Bumantik tidak bisa dianggap remeh. Selain mengurus rumah tangga dan anak, para kader ini juga menyisihkan waktunya untuk lingkungan. Upaya perhatian ini akan terus dikawal oleh Puti. "Tugas kami di DPR bukan saja mengawal kebijakan pemerintah, tapi juga mengawal aspirasi masyarakat," terang cucu Proklamator Bung Karno ini. Saat ini, sebanyak 22.300 kader Bumantik se-Surabaya terus memfokuskan diri dalam penanganan dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Peran ribuan kader ini terbilang efektif. Itu dibuktikan dengan penurunan kasus DBD yang ditangani oleh Pemkot Surabaya. Jumlah penderita DBD mulai Desember 2018 hingga hari ini tercatat sebanyak 36 kasus. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2017 kemarin, sebanyak 101 kasus. Hal tersebut turut direspon oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana."Loyalitas para Bumantik ini sungguh luar biasa. Dedikasi yang diberikan cukup maksimal," terangnya saat mendampingi Mba Puti. Whisnu yang disebut-sebut sebagai calon kuat wali kota menyemangati kader Bumantik supaya terus bekerja, menjadi contoh kader Bumantik di daerah lain. "Setidaknya upaya hari ini bisa bermanfaat di kedepannya. Jangan pernah menyerah," pungkas Wawali yang alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU