Antar ke Salon, Tas Pengemudi Ojol Dicuri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Des 2019 20:08 WIB

Antar ke Salon, Tas Pengemudi Ojol Dicuri

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Perempuan bernama Lia tega menipu dan mencuri tas pengemudi ojol. Dirinya bermodus memesan ojek online lalu memintanya untuk diantar ke sebuah salon kecantikan di Salon C&C di Jalan Raya Darmo Baru Barat, Surabaya, Selasa (17/12/2019). Korban bernama Ratna Oktaviani (29) warga Manukan Asri, Surabaya, diajak masuk oleh pelaku yang bernama Swesti Yulia (33), warga Menur setelah sampai di Salon tersebut. Pelaku kabur setelah menjalani perawatan senilai sekira satu juta rupiah, selain itu dia juga membawa dompet milik Ratna Oktavianti (Okta), pengemudi ojek online yang mengantarkan dia ke salon tersebut. Sebelumnya, korban tidak curiga sedikitpun ketika diajak pelaku untuk masuk ke Salon tersebut. Dan dirinya mengiyakan permintaan pelaku. Bahkan pelaku yang semula mengecat rambut mengajak korban untuk ikut melakukan treatment di Salon. Selang beberapa saat, pelaku yang lebih dulu di treatment telah selesai dan berpamitan hendak ke ATM terdekat di sebuah minimarket. "Setelah ditunggu, pelaku ternyata tidak kembali. Korban yang curiga pun mengecek tas miliknya yang diletakkan di kursi salon. Ternyata tas tersebut juga hilang bersama dengan kaburnya pelaku," beber Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Ipda Rochib, Rabu (18/12/2019). Berdasarkan itu, korban langsung mengunggah peristiwa tersebut ke sebuah grup di Facebook hingga viral. Tak pelak, warganet turut serta membantu korban dan mengabarkan jika pelaku masuk ke sebuah homestay di Raya Bukit Darmo Surabaya. "Melihat informasi itu, kepolisian kemudian melakukan penyelidikan. Saat itu Sat PJR Polda Jatim yang mendengarkan informasi itu meluncur ke TKP. Ternyata memang benar ada pelaku di homestay tersebut," tambahnya. Setelah diamankan, pelaku kemudian diserahkan ke Mapolsek Sukomanunggal untuk proses lebih lanjut. Rochib menduga, korban aksi kejahatan yang dilakukan oleh pelaku diduga lebih dari sekali. "Kemungkinan korbannya banyak. Ternyata pada saat ramai di media sosial ada yang menginformasikan ternyata juga pernah menipu melalui arisan online. Ini masih kami kembangkan," ungkapnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU