Anjing Dipukul dan Dibakar di Tomohon

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Jan 2018 10:13 WIB

Anjing Dipukul dan Dibakar di Tomohon

SURABAYAPAGI.com - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan perdagangan daging anjing yang tidak lazim untuk dimakan bukan sesuatu yang sadis. Menurutnya alasan Pasar Ekstrem Tomohon disebut ekstrem karena di situ menjual daging tidak biasa dibanding daging yang dijual di pasar-pasar kebanyakan. "Saya kira enggak ada (proses yang sadis), namanya pasar ekstrem itu karena yang dijual makanan dari hewan-hewan ekstrem seperti ular, anjing, kelelawar, tikus yang tidak biasa, makanya dinamakan demikian. Tapi cara memotong atau mengolahnya tidak sadis dan tidak sembarangan," kata Olly saat dihubungi detikcom, Kamis (25/1/2018). Menurut Olly, keberadaan pasar hewan di Tomohon melekat dengan budaya kuliner masyarakat Minahasa yang gemar memakan 'daging unik'. Sehingga kebiasaan itu tidak perlu untuk dihentikan. "Enggak perlu disetop, mereka yang makan merasa sehat-sehat saja. Malah yang lebih parah orang makan otak kera yang baru dipotong dan langsung dihisap itu di Jakarta, itu enggak diekspos. Ini yang saya herankan, di sini orang sakit asma malah banyak makan daging anjing," papar Olly. Belakangan disorot oleh media asing, anjing-anjing ini dimatikan dengan cara yang tak layak. Penyayang binatang protes karena anjing ini dimatikan dengan cara dipukul dan dibakar, sebagaimana yang ditunjukkan oleh video viral yang difilmkan oleh para aktivis di Kota Tomohon dan Kota Langowan, Sulawesi Utara. "Ya itu dia viralnya karena engga bener menyampaikan informasinya, di mana-mana juga banyak yang makan anjing di Korea dan China juga banyak," imbuhnya. Dari video yang beredar di Youtube itu menampilkan anjing-anjing dipukul hingga nyaris mati sebelum dibakar. Bukan hanya anjing, para pedagang juga menjual hewan-hewan lain untuk dikonsumsi seperti monyet, kucing, dan kelelawar, secara terang-terangan. "Kampanye dari kelompok Dog Meat Free Indonesia mendesak pihak berwenang untuk menutup pasar hewan hidup di negara tersebut, di mana mereka mengatakan ribuan anjing dan kucing dipukul sampai mati setiap minggu," terang AFP. (dt/cr)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU