Home / Pilpres 2019 : Surat Terbuka untuk Capres Jokowi-Prabowo, Peserta

Anak Pamen Polri, Pilih Prabowo-Sandi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 02 Nov 2018 21:03 WIB

Anak Pamen Polri, Pilih Prabowo-Sandi

Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo, Anda Capres Jokowi, telah memilih Cawapres Maruf (75 tahun), yang berlatar belakang ulama. Alasan utama, sebagai petahanana, Anda mendukung isu pluralisme dan pergerakan hak asasi manusia dalam pemilu 2014 kemarin. Cawapres Anda Capres Jokowi dikenal dari golongan konservatif, yakni Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Pengangkatan Maruf ini semula mengejutkan banyak orang, karena spekulasi di pasar, Anda akan memilih Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang juga pluralis Islam. Informasi yang saya peroleh Anda memilih Maruf sebagai kompromi atas tuntutan dari partai-partai koalisi pendukung Anda. Maklum, Anda didukung oleh koalisi yang terdiri dari 9 partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PSI, Perindo, NasDem, Hanura, PPP dan PKPI. Bahkan ada yang menganggsap pilihan Anda terhadap Cawapres Maruf, karena usia tuanya yaitu kemungkinan tidak akan menjadi ancaman bagi koalisi ini dalam Pemilu 2024 mendatang. Berbeda dari Maruf, Mahfud yang berusia lebih muda, 61 tahun, dapat menjadi kekuatan Anda menghadapi Prabowo-Sandi. Sementara Cawapres Anda Prabowo Subianto, lebih memilih Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Pertimbangan antara lain karena usia yang muda, pengusaha kaya dan kuliah di luar negeri hampir mendapat nilai 4. Penunjukan Sandiaga, konon sebagai jalan keluar dari jalan buntu antara partai koalisi Anda, PKS, PAN dan Demokrat. Kabar yang saya peroleh dari internal Gerindra, pilihan terhadap Sandiaga adalah pilihan aman. Sebelumnya sempat terjadi tarik-menarik antara calon dari Partai Demokrat (PD) yaitu AHY, putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan calon dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dua parpol ini mengusulkan ulama sebagai calon di luar partai politik, agar lebih netral untuk mendapatkan suara lebih banyak. Beberapa teman dari lembaga survei ada yang mengkritik Anda Capres Prabowo yang mengandalkan sosok Sandiaga. Beberapa lembaga survei melirik Sandi hanya sebagai sosoknya generasi muda, berwajah ganteng, dan shaleh serta kaya. Padahal, masyarakat belum mengetahui lebih jelas program dan gagasan yang diusung Sandi secara jelas dan gamblang. Kecuali program OKE-OCE Bagi kalangan praktisi komunikasi, citra Sandiaga, yang belum dikenal keberhasilan kelola pemerintahan, hanya jempolan di permukaan atau kemasan tim suksesnya. Ini yang dikhawatirkan prestasinya standar atau lebih buruk dari Wapres JK. Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo Jumat siang kemarin (2/11/2018) usai sholat Jumat, saya bertemu seorang Pamen (Perwira Menengah) Polri aktif. Omong-punya omong soal masalah penegakan hukum, singgung Pilpres 2019. Pamen berpangkat Kombes ini mengkisahkan laporan anaknya yang baru pulang kuliah. Pa, saya dan teman-teman di kampus sudah punya pilihan Capres-cawapres, yaitu Prabowo-Sandi, jelas Pamen ini. Lho apa alasanmu? Pamen ini bertanya ke anaknya. Lho iya to Pa. Masak anak muda pilih Cawapres yang sudah tua. Apa yang diharapkan Cawapres tua! Jawabnya. Pamen ini langsung memegang kepalanya dengan tangan. Piye iki.. mosok jamanne wong tua nglarang anak sing wis mahasiswa. kata si Pamen geleng-geleng kepala. Saya juga menjumpai seorang dosen yang memiliki anak bungsu laki-laki. Ditanya pilihan Capres 2019, anaknya yang kuliah di Fakultas Ekonomi-Bisnis Unair, spontan menjawab, bersama teman kelompok belajar, sepakat pilih Sandiaga, bukan Prabowo. Ibunya tersenyum. Padahal dalam pillres 2014 dan pilkada serentak 2018, pilihannya mengikuti ibunya. Dan mahasiswa ini hanya melihat sosok fisikalnya saja, Sandaga muda, energik dan ganteng, sedangkan Cawapres Maruf, tua, bersarung dan kurang menunjukan energiknya. Najwa Shihab, presenter yang terkenal melalui MetroTV, pernah blak-blakan menjawab pertanyaan tentang siapa calon presiden yang akan didukungnya dalam Pilpres 2019. Jawaban ini disampaikan Najwa saat hadir menjadi bintang tamu dalam vlog milik Boy William, Kamis (23/8/2018). Vlog ini diunggah Boy William dalam channel Youtubenya dan diberi judul, #NebengBoy S2 Eps. 5 - Pilihan Najwa Shihab tentang presiden 2019! Boy William ketawa! Dalam Vlog ini, Najwa membedakan tiga jenis anak muda zaman sekarang di dunia politik. Najwa menyebut kini terdapat tiga jenis anak muda zaman sekarang. Ada yang politis, sadar politik, dan sok tau politik. Menurut Najwa, yang bahaya dari tiga jenis ini anak muda yang sok tau politik. Pemuda ini gampang banget kita digunakan oleh aktor-aktor politik," kata Najwa. Najwa mengatakan bahwa media pertempuran politik saat ini adalah media sosial. Melalui Medsos akan banyak info-info yang berseliweran. "Makanya ada kecenderungan fanatisme buta. Merasa harus menunjukkan, Gue ini pendukung si B lho, jadi gue harus ngejatuhin si A," kata Najwa. "Atau perlu merasa menjadi bagian dari kelompok dengan menjadi pendukung tertentu. Dan itu menurutku yang akhirnya jadi berbahaya kalau fanatisme buta," tambahnya Najwa juga mengimbau agar anak muda mencari tahu sosok kandidat yang akan didukungnya. Paling tidak, mereka mengetahui program yang ditawarkan dan latar belakang kandidat. "Jadi cobalah cari tahu sebanyak-banyaknya tentang kandidat atau partainya," pesan Najwa Pembawa acara talkshow Mata Najwa ini juga berpesan kepada anak muda agar selalu kritis terutama tentang politik. "Banyakin ngobrol, diskusi. Jangan baper di bawa ke hati. Orang politisi juga nggak mikirin kita kok terkadang," ujar Najwa. Di akhir video tersebut, Boy William sempat menanyakan sosok yang pantas jadi presiden di 2019 menurut Najwa.Najwa tersenyum kecil dan menjawab, "Aku tahu jawabannya. tetapi Najwa tak menyebut eksplisit capres dan cawapres pilihanya. Yth Pak Jokowi - Pak Prabowo Akal sehat saya mengatakan, dalam pertarungan ulang ini, sosok cawapres akan sangat menentukan dalam kemenangan di Pilpres 2019 adalah pendamping Anda berdua. Oleh karena, cawapresnya ganti. Anda Jokowi sudah tidak menggandeng JK. Dan Anda Prabowo, sudah melupakan perjuangan bersama Hatta Rajasa. Akal sehat saya mencatat, Cawapres Anda berdua mesti mampu menjadi energi baru bagi perjuangan pada pesta demokrasi kali ini. Memperhatikan alasan Anda Jokowi memilih Cawapres Maruf, tampaknya Anda Jokowi, menampilkan sikap kekhawatir terhadap munculnya hoaks dan isu agama serta politik identitas dalam Pilpres 2019. Bagi Anda berdua, Pilpres 2019 kali ini adalah rematch alias pertarungan ulang. Pertanyaan saya, seberapa besar pengaruh Maruf Amin dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 kali ini? Dari sudut pandang obyektifitas sebuah persaingan, posisi Anda Capres Jokowi sebaga petahana teruntungkan, dibanding Anda Capres Prabowo. Tak keliru, beberapa lembaga survei sejak awal dimulai kampanye menunjukkan tren Anda Capres Jokowi meningkat dibandingkan Pilpres 2014. Pada Pilpres 2014, Komisi Pemilihan Umum menetapkan Anda Capres Jokowi-JK peraih 53,15 persen suara, dan Anda Capres Prabowo 46,85 persen atau terdapat selirih tipis yaitu hanya 6,3 persen. Mencermati peta pertarungan ulang, akal sehat saya menganalisis sosok cawapres harus memiliki branding politik yang dapat meningkatkan popularitas kandidat Anda berdua. Artinya bila co-branding tidak solid, bisa saya prediksi hasilnya juga tidak akan maksimal. Itulah akal sehat saya mengatakan, sosok cawapres mejadi penting, karena efek elektoral yang dapat tarik. Apalagi, kelak peran wakil presiden dalam perpolitikan di Indonesia telah berubah. Artinya, bila posisi wakil presiden sebelumnya hanya sebagai pelengkap sampai Presiden SBY, porsi Cawapres telah memainkan peran kunci dalam mengamankan lebih banyak suara. Contoh pertarungan ulang dalam Pilkada Gubernur Jatim 2018 lalu, Cagub Khofifah diback up Cawagub Emil Dardak. Posisi ini menggambarkan telah terjadi perubahan peta politik yang signifikan . Khofifah, dalam pertarungan ulang ini justru yang memenangkan Pilkada Jatim 2018. Nah, urusan Pilpres 2019 kali ini, pemilih dari kalangan pluralis dan nasionalis, telah Anda Capres Jokowi amankan dengan memilih memilih Maruf Amin sebagai pendampingnya. Tapi untuk segmen pemilih milenial, akal sehat saya mengatakan, ada bban yang tidak enteng bagi Maruf Amin. Terutama faktor usia dan pemikiran. Apalagi kelak dalam debat publik oleh KPU, dua Cawapres ini bisa head-to-head. Diakui atau tidak, sosok Sandi, akal sehat Saya mengatakan, telah mendapat variable yang paling dekat millennial,dibanding Maruf. Tak keliru bila pilihan Anak Pamen Polri dan dosen Surabaya tersebut adalah Anda Capres Prabowo dan Cawapres Sandiaga Uno. ([email protected], bersambung)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU