Anak Garuda, Millennial Juga Bisa Jadi Pahlawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 08 Sep 2019 09:16 WIB

Anak Garuda, Millennial Juga Bisa Jadi Pahlawan

SURABAYAPAGI-Surabaya : Cerita menarik yang inspiratif dan bermakna hadir di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) peraih penghargaan Kick Andy Heroes 2018. Sekolah gratis untuk kalangan miskin di Batu, Malang Jawa Timur ini tak sekedar menceritakan perjuangan sang inspirator, tetapi juga perjuangan siswa siswi sekolah SPI yang datang dari keluarga tidak mampu, bersama merubah nasib dan memutus rantai kemiskinan di keluarga mereka hingga menjadi wirausahawan. Yohana (alumni SPI dan Co-Produser film ) menjelaskan "Kisah disekolah SPI adalah kisah - kisah tentang perjuangan tak kenal menyerah, serta sinergi mengatasi perbedaan (suku, ras, agama), luka batin, pahitnya hidup, pengendali diri mereka, dan segala masalahnya untuk tumbuh bersama. Mereka harus membangun team dan persahabatan diatas ombak hambatan dalam hidup. Bertransformasi menjadi pribadi yang memiliki value (bernilai) hingga terciptalah film berjudul "Anak Garuda". Sebuah coming-of-age movie yang terinspirasi perjuangan para pahlawan millennnial ini, diangkat ke layar melalui penulis Alim Sudio dan sutradara Faozan Rizal. Film yang baru menyelesaikan proses shooting di Batu, Malang dan beberapa kota di Eropa ini rencananya akan menghibur penonton Indonesia di awal 2020. Proses penggarapan film ini dilakukan Butterfly Pictures yang tak lain divisi usaha terbaru sekolah SPI dalam memproduksi film dengan menggandeng aktor papan atas Verdi Solaiman sebagai produser. "Banyak orang pintar, orang hebat tapi belum tentu mereka mampu menginspirasi kehidupan orang lain. Film ini adalah wujud kisah nyata yang mampu menginspirasi para generasi millennial untuk terus tumbuh dan tidak mudah menyerah. Dimana siswa siswi sekolah SPI berjuang dari titik nol, atau bahkan minus untuk membalikkan keadaan dan menjadi orang yang berhasil". Ungkap Verdi. Film" Anak Garuda" terinspirasi dari tujuh tokoh nyata alumni sekolah SPI ditahun awal berdirinya. Tokoh Olfa, Robert, Yohana, Dila, Sayyidah, Wayan dan Sharen adalah siswa SPI yang diarahkan oleh mentor mereka, Julian E.P atau Koh Jul mampu mengelolah bisnis wirausaha di divisi usaha masing - masing dengan omzet miliaran rupiah. Dalam film ini diceritakan proses jatuh bangun mereka berwirausaha. Mempelajari makna leadership ( kepemimpinan ), team work (kerjasama team) secara langsung. Tak hanya itu group band coklat juga mengisi soundtrack film ini. "Kami sangat percaya bahwa niat baik akan selalu menemukan jalannya tersendiri tiba - tiba bertemu dengan YPSI yang memiliki niat yang sama membangun Indonesia. Cokelat meyakini sebagai orang Indonesia kita harus berkontribusi untuk bangsa kita. Mudah - mudahan kolaborasi ini bisa menjadi penyemangat lagi menjadi bangsa yang kita banggakan" imbuh Edwin mewakili personil cokelat lainnya. "Selama ini jika bicara kepahlawanan, kita selalu merujuk pada pencapaian generasi sebelum kita. Sangat menarik sekali jika kita mengubah pandangan dan melihat siswa sekolah SPI mampu menunjukkan bahwa millennial juga bisa jadi pahlawan. Tentunya kisah mereka juga merupakan kisah yang menarik untuk di saksikan" tutup Verdi. ( noe/jul )

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU