Ambil Peluang, BI Yakin Panda BondDapat Perkuat Cadangan Devisa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 26 Jul 2019 18:29 WIB

Ambil Peluang, BI Yakin Panda BondDapat Perkuat Cadangan Devisa

SURABAYAPAGI.com - Kementerian Keuangan (Kemkeu) tengah menjajaki alternatif sumber pembiayaan melalui penerbitan surat berharga global atau global bond di negeri China atau disebut Panda Bond. Panda Bond merupakan instrumen obligasi berdenominasi valas renminbi (yuan) yang diterbitkan di China. Namun, penerbitan obligasi ini dilakukan oleh negara maupun institusi lain di luar China. Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman mengatakan, pemerintah memang terus mengkaji potensi penerbitan obligasi global baru ini. Namun, ia mengaku, pemerintah belum membuat keputusan terkait rencana tersebut. Saat ini kami masih terus mengkaji soal Panda Bond, belum ada keputusan apa pun juga, ujar Luky mengutip Kontan.co.id, Jumat (26/7). Selain itu, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mendukung langkah-langkah inisiatif pemerintah dalam rangka menerbitkan obligasi global (global bond) di pasar internasional. "Bond itu kan akan menambah penerimaan pemerintah dalam bentuk valuta asing. Kalau penerimaan dalam bentuk valuta asing kan nanti akan masuk ke rekening pemerintah di BI, akan meningkatkan cadangan devisa, dan itu akan juga memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah," kata dia, di mesjid kompleks gedung BI, Jakarta, Jumat (26/7/2019). Menurutnya, penerbitan global bond tak hanya positif untuk mendukung penerimaan pemerintah, tetapi juga memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah lantaran pasokan valas yang bertambah. Obligasi pemerintah kalau diterbitkan di luar negeri, baik dalam bentuk dolar, euro, yen, maupun Panda Bond dalam yuan akan menambah penerimaan valas dan masuk ke rekening BI, ujar Perry, Jumat (26/7). Masuknya dana dalam bentuk valas melalui penerbitan global bond, lanjut Perry, tentu berdampak positif terhadap positif menambah cadangan devisa Indonesia. Selanjutnya, posisi cadev yang kuat akan menopang kurs rupiah di posisi yang lebih kuat. Menurutnya, seluruh proses tersebut sama saja antara penerbitan global bond dollar, euro, yen, maupun yang nantinya terbaru obligasi yuan China ini. Tidak ada persiapan khusus karena kami selalu berkoordinasi secara reguler mulai dari perencanaan tahunan, proses pelaksanaan, sampai koordinasi teknis seperti roadshow dan lainnya kami selalu bersama, ujarnya. Per Juni, cadangan devisa Indonesia tercatat naik US$ 3,5 miliar menjadi US$ 123,8 miliar. Selain didorong oleh penerimaan devisa migas dan valas lainnya, kenaikan cadev bulan lalu juga disebabkan oleh penerbitan obligasi global berdenominasi dollar Amerika Serikat (AS) dan euro oleh pemerintah sebesar masing-masing US$ 750 juta dan 750 juta euro.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU