Amazon Prime Day, Karyawannya Mogok Masal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 17 Jul 2019 19:17 WIB

Amazon Prime Day, Karyawannya Mogok Masal

SURABAYAPAGI.com - Gelaran Amazon Prime Day yang merupakan hari dimana perusahaan memberikan diskon khusus bagi pengguna premiumnya justru disikapi aksi mogok oleh ribuan pekerjanya di beberapa gudang Amazon. Aksi dilakukan lantaran para pekerja menuntut kelaikan kondisi kerja dan peningkatan upah. Dilansir BBC, Senin (15/7) lalu, 2.000 pekerja Amazon di Jerman telah memulai aksi mogok ini. Pekerja di Pusat Gudang Amazon Mineesota pun berencana melakukan aksi mogok selama enam jam. Salah satu pekerja Amazon di Minnesota William Stolz menyatakan peerja menuntut kalaikan dan keamanan kondisi kerja. Ia menjelaskan sebagai pekerja di gudang, ia mesti mengambil barang setiap delapan kali per detik, atau setara 332 barang per jam selama 10 jam waktu kerjanya. Kecepatan pekerjaan yang diberikan sangat menguras fisik dan mental kami. Bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan cedera. Pada dasarnya kami cuma ingin diperlakukan sebagai manusia, bukan robot, katanya. Sementara di Jerman, Serikat Pekerja Amazon Verdi bilang pemogokan akan dilakukan di tujuh lokasi gudag Amazon di Jerman. Dalam aksi protesnya, Verdi menggunakan slogan: Hentikan pemberian diskon dengan memotong gaji kami. Saat Amacon mengejar untung dari Prime day dengan diskon gila-gilaan, kami, para pekerja dirampas ongkos hidupnya, kataRetail Specialist Verdi Orhan Akman. Sedangkan di Inggris, Serikat Perkerja Amazon GMB telah membagikan selebaran kepada pekerja di Gudang Peterborough. Aksi ini juga akan dilanjutkan di Swansea, dan Rugeley. GMB Nation Officer Mick Rix menyatakan, melalui aksi ini mereka ingin Bos Amazon Jeff Bezos tahu bahwa para pekerjanya bukanlah robot. Menurut Rix saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih aman dan memberikan para pekerja kebebasan berpendapat. Meski demikian GMB dalam aksi protesnya tak sampai mengajak para pelanggan untuk memboikot Amazon. Meskipun menurut Rix pelanggan Amazon bisa turut membantu aksi ini dengan memberikan timbal balik dalam setiap transaksi yang dilakukan. Sebelum Prime Day dimulai pun para pekerja Amazon sudah melakukan aksi mogok kerja ini Para pekerja mulai menghentikan aktivitas mereka Ahad malam dan melanjutkannya sampai hari Senin. Aksi mogok dilakukan para pekerja di fasilitas Amazon di Koblenz, Werne, Rheinberg, Leipzig, Graben, dan dua di Bad Hersfeld. Di Inggris, pejabat serikat GMB menyerahkan selebaran kepada para pekerja yang tiba di lokasi di Peterborough di East Midlands, dan dalam beberapa hari mendatang protes diperkirakan terjadi di lokasi lain seperti Swansea dan Rugeley, di West Midlands "Pekerja Amazon ingin Jeff Bezos tahu bahwa mereka adalah orang-orang yang bukan robot. Ini waktu utama bagi Amazon untuk berbincang-bincang dengan GMB dan membahas cara-cara untuk membuat tempat kerja lebih aman dan untuk memberikan pekerja dan kemandirian mereka suara," kata Mick Rix, perwira nasional GMB. Serikat pekerja mengatakan bahwa 2.000 pekerja mogok di Jerman. Sementara GMB tidak meminta pembeli untuk memboikot Amazon, dia mengatakan pelanggan bisa bertindak. "Kami tidak menyerukan kerusakan ekonomi untuk Amazon," katanya. "Yang kami minta adalah agar orang-orang sadar. Tinggalkan umpan balik di Amazon". Sebagai tanggapan, Amazon mengatakan memberikan peluang kerja yang besar dengan gaji yang sangat baik. Ini mendorong orang untuk membandingkan operasinya di Shakopee dengan karyawan lain di daerah tersebut. Di Inggris, di mana ia mempekerjakan 29.500 orang, seorang juru bicara mengatakan perusahaan menawarkan gaji terdepan di industri mulai dari £9,50 (Rp165.212) per jam dan merupakan perusahaan pilihan bagi ribuan orang di seluruh Inggris. Dikatakan operasi Jerman menawarkan upah paling atas dari apa yang dibayar dalam pekerjaan yang sebanding dan itu melihat partisipasi yang sangat terbatas (dalam pemogokan) di Jerman dengan nol dampak operasional dan karenanya tidak berdampak pada pengiriman pelanggan. Secara total, Amazon memiliki tenaga kerja global 630.000, dengan 300.000 di AS.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU