SURABAYAPAGI.com, Gresik - Sejumlah anggota ikatan alumni Resimen Mahasiswa (IARMI) yang ada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur menyayangkan keberadaan perguruan tinggi yang tidak mendorong mahasiswanya masuk sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa). Padahal, perguruan tinggi (Perti), terdapat banyak di daerah ini. Seperti Universitas Muhammadiyah, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), dan beberapa Perti lainnya. Hal ini dikemukakan oleh Rakhmat, S.Psi anggota IARMI asal Mahanata kepada Surabaya Pagi, Kamis (8/3/2018) di Gresik saat menghadiri kunjungan Presiden RI di daerah ini. Menurutnya, eksistensi Menwa diera orde baru dengan saat ini, memang banyak terjadi pergeseran. Terutama ketika surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri dicabut. Kendati begitu lanjutnya, Menwa ini mssih sangat dibutuhkan, bahkan memiliki nilai positif di lingkungan kampus, lingkungan keluarga dan pribadi anggota. "Keberadaan Menwa itu strategis. Makanya kita sangat menyesalkan kalau di Gresik tidak ada Menwa apa lagi banyak Perti. Masa pihak Perti tidak mendorong pendirian Menwa di kampusnya," kata alumni Satgas Dharma Bhakti Menwa Timor-Timur ini. Ada memang pihak tertentu yang kurang berkenan jika di kampus-kampus itu ada Menwa. Bahkan kelompok tersebut, menganggap Corp Baret Ungu ini adalah tentara masuk kampus. Anggapan demikian sangatlah tidak benar. Karena Menwa bukan tentara dan bukan pasukan yang dipersiapkan untuk menguasai kampusnya dalam konteks membungkam demokrasi dan lainnya. "Menwa itukan mahasiswa yang dibekali pendidikan kedisiplinan. Mereka generasi calon pemimpin. Makanya dilatih, sesuai mottonya widya casrena dharma shiddah artinya penyempurnaan ilmu pengetahuan dengan olah keprajuritan," tandasnya. Oleh karena itu, ia mendorong pihak Perti di Gresik untuk mewadahi mahasiswanya mengikuti kegiatan kemenwaan. Mis
