Alat Hitung Tradisional Yang Kini Popular Di Australia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 16 Des 2019 14:20 WIB

Alat Hitung Tradisional Yang Kini Popular Di Australia

SURABAYAPAGI.COM, -Menjadi salah satu alat hitung asal Asia yang tradisional, untuk meningkatkan kemampuan matematika anak-anak di Australia menggunakan sempoa sebagai media belajar. Salah satu siswi, Gabriella Sheh senang mengikuti les matematika di salah satu tempat kursus di Sydney pada sore hari dan akhir pekan. Belajar menggunakan sempoa merupakan alasan seorang gadis kecil yang berusia 10 tahun untuk mengikuti les matematika. "Saya kira lebih menantang dan lebih senang menggunakan sempoa dibandingkan kalkulator, karena kita menggunakan otak, dan kalau kalkulator hanya memencet beberapa angka saja." jelas Gabriella yang sedang mengikuti kursus bernama CMA Mental Arithmetic di Chatswood. Dari kelas yang berisi delapan murid sekolah dasar di sana Anthony Hua yang berusia enam tahun adalah murid yang paling muda diantara teman-temannya. Anthony bisa menjumlahkan berbagai angka menggunakan sempoa tersebut tanpa waktu lama. Semakin banyak anak-anak sekolah belajar menggunakan sempoa di Australia menurut penjelasan Steson Lo dari Fakultas Psikologi UNSW di Sydney. "Kursus sempoa ini tampaknya meledak dalam 10 tahun terakhir, khususnya di kota-kota besar di Australia, namun juga saya mendengar di kota-kota kecil juga terjadi peningkatan." jelas Dr Lo. "Penggunaan sempoa sudah memiliki sejarah panjang di Asia, dan beberapa orang sudah terbiasa dengan penggunaannya, dan ingin membantu anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan yang pernah mereka lakukan dulu." tambahnya lagi. Dari beberapa negara maju lainnya siswa dari Australia mengalami sulit belajar menurut Dr Lo. Namun sempoa ini mempunyai potensi besar digunakan oleh khalayak umum. Laporan yang menyebutkan bahwa siswa Australia tiga tahun tertinggal dibandingkan murid China dalam hal yang sama, dibanding di tahun 2003 hanya setahun ketertinggalannya. "Akan menarik sekali bila ada aspek dari kurikulum sempoa ini dimasukkan ke dalam kurikulum mata pelajaran Australia." Papar Dr Lo. "Setiap murid belajar dengan cara yang berbeda, jadi bila ada cara yang berbeda-beda bagi siswa untuk memecahkan soal matematika, maka itu merupakan hal yang positif." Tambahnya lagi.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU