Aksi Pencurian di Sekitar Pasar Pucang Meresahkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Nov 2018 09:35 WIB

Aksi Pencurian di Sekitar Pasar Pucang Meresahkan

SURABAYA PAGI, Surabaya - M Supriadi (23) pemilik toko Adi Jaya di Pasar Pucang Anom Blok BL no 57 dan 66 Surabaya terpaksa gigit jari setelah tokonya dibobol maling. Ironinya, toko meracang (penyedia kebutuhan dapur) milik warga Kebon Dalem 2/7 Surabaya itu sudah tiga kali dibobol sang maling, padahal, komplek pasar tersebut dijaga oleh keamanan yang dibayar oleh iuran pemilik toko di pasar melalui pengelola. Sejak kejadian pembobolan pertama, Supriadi telah melapor ke Polsek Gubeng Surabaya. Kejadian pembobolan pertama terjadi sekitar bulan Juli 2018. "Saya sempat lapor kejadian pertama, tapi lama sekali tidak ada perkembangan mas," keluh Supri. Alih-alih jera, pelaku pembobolan toko Supri ini pun kian menjadi. Puncaknya, pada November 2018, pelaku melakukan aksinya dua kali, yakni pada tanggal 2 dan 9. "Kalau ruginya diitung kisarannya lebih dari sepuluh jutaan mas," lanjutnya. Pembobolan pertama uang dan barang totalnya 9 juta uang nya di dalam celengan, yang kedua uang dan barang yang kerugiannya ditaksir 2,5 juta rupiah, sedangkan kejadian ketiga pelaku yang terekam CCTV itu mengambil dua dus penyedap rasa dengan kerugian sekitar enam ratus ribu rupiah. "Saya kasih rekaman CCTV setelah kejadian kedua, modusnya sama, ada congkelan di jendela samping, masuk lewat gang kecil yang ada di samping toko saya," tambah Supriadi. Terpisah, Kapolsek Gubeng, Kompol Sudarto menegaskan pihaknya telah melakukan upaya represif dan preventif dalam menangani kasus itu. Unit Reskrim pun bergerak memburu pelaku, sedangkan unit lainnya juga difungsikan guna mengajak warga sekitar lebih peduli terhadap keamanan lingkungannya. "Jadi sudah ada upaya kami, selain dari Reskrim juga kami sudah membentuk Pam Swakarsa warga sekitar, kami juga sudah melakukan patroli setiap malam di lokasi pasar, kami juga sudah berkoordinasi dengan PD pasar yang pasti kami berupaya maksimal selain menangkap pelaku juga meminimalisir agar kejadian tidak terulang," tegas Sudarto, Selasa (20/11) siang. Dari catatan Surabaya Pagi, aksi kejahatan di wilayah Gubeng yang dikeluhkan korbannya lantaran belum terungkap juga pernah terjadi pada 9 Juli 2018. Saat itu, korban bernama Dewi yang merupakan pegawai gerai Gudeng di jalan Kertajaya V Surabaya itu diperdaya dua pelaku kejahatan sebelum akhirnya menggasak motor beat sporty miliknya. "Saya sudah laporkan mas, tapi belum ada hasilnya, sudah ada rekaman CCTV juga," keluh Dewi yang harus kehilangan motor satu-satunya. Meski sudah dilaporkan dengan membawa bukti rekaman CCTV, sampai saat ini Dewi belum juga mendapat kejelasan siapa pelaku dan kemana motornya itu dibawa. Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran menyatakan jika pihaknya telah menerjunkan unit Resmob dibawah pimpinan IPTU Bima Sakti untuk menyelidiki beberapa kasus kejahatan yang belum dapat diungkap polsek Gubeng Surabaya. "Saya sudah terjunkan unit Resmob mas," singkat perwira dua melati itu. fir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU