Akibat Hujan Deras, Trenggalek Alami Banjir dan Tanah Longsor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Jan 2018 15:22 WIB

Akibat Hujan Deras, Trenggalek Alami Banjir dan Tanah Longsor

SURABAYAPAGI.COM, Trenggalek Hujan deras yang selama semalaman membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengalami banjir dan tanah longsor. Ada sejumlah tujuh kecamatan yakni, kecamatan Trenggalek, Pogalan, Bendungan, Gandusari, Karangan , Tugu dan Kecamatan Pule, ungkap Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono. Desa-desa yang mengalami banjir meliputi Desa Karangsoko, Keluraham Tamana, Kelutan, Sambirejo, Desa Ngetal, Ngadirenggo, Sumberingin, Kedungsigit, dan Desa Salamrejo, ungkap Triadi, Selasa (9/1/2018). Dari sembilan desa tersebut, kondisi paling parah terjadi di wilayah Salamrejo, karena tumpahan sebagian besar air dari tiga wilayah meluber ke desa tersebut. Sehingga banyak rumah-rumah warga yang terendam air. Triadi mengatakan jika seluruh instansi terkait kebencanaan telah bergerak untuk melakukan langkah kedaruratan pascabencana, termasuk mengirimkan bantuan logistik berupa makanan kepada warga yang terdampak. "Jadi untuk bencana ini Dinas Sosial mendirikan dua dapur umum lapangan, di kantor dan satu lagi di Desa Ngadirenggo. Mulai pagi langsung mengirimkan makanan tersebut kepada warga. Karena sebagian warga ini sibuk bersih-bersih, sehingga ada yang belum bisa masak," ujarnya. Sementara itu, yang terdampak tanah longsor dan tembok pengaman jebol meliputi kecamatan, bendungan, tugu dan Pule. Di Kecamatan Bendungan tepatnya di rumah Kateni dan Sumani Desa Masaran, tembok rumahnya jebol diterjang longsor. Rumah Jarni dan Iris yang berada di Kecamatan Tugu Desa Prambon dapur rumahnya jebol diterjang longsor. Hal serupa juga menimpa rumah Nyamirin yang terletak di Kecamatan Pule Desa Puyong yang tembok rumahnya retak, tambahnya. Berdasarkan keterangan Triadi, banjir ini merupakan banjir langganan yang terjadi jika hujan deras mengguyur daerah ini. "Minggu malam Senin itu juga banjir, kemudian Senin malam banjir lagi, bahkan lebih besar. Sini ini menjadi langganan, karena merupakan pertemuan tiga sungai, ada Sungai Bagong, kemudian sungai dari Tugu dan sungai dari arah Mlinjon atau karangan," pungkasnya. har

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU