Ada Kafe Maksiat di Samping Kantor Gubernur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 16 Apr 2018 09:24 WIB

Ada Kafe Maksiat di Samping Kantor Gubernur

SURABAYA PAGI, Surabaya Sebulan menjelang puasa Ramadhan, aparat gabungan Polrestabes Surabaya, Satpol PP dan TNI, mulai menggelar razia tempat hiburan. Kali ini sasarannya Kafe Luxor Jl Pahlawan dan Kafe Mystic Jl Kapas Krampung, Surabaya. Selain menjadi tempat maksiat, keberadaan Kafe Luxor menjadi pembicaraan karena baru buka awal April lalu. Banyak yang mempertanyakan perizinannya, mengingat lokasinya berdekatan dengan Kantor Gubernur Jawa Timur dan Tugu Pahlawan. Jaraknya pun tak sampai 100 meter. Razia yang dilakukan pada Minggu (15/4/2018) dini hari, itu membuat pengunjung kaget. Pantauan di lokasi, beberapa pengunjung tampak kebingungan saat petugas gabungan melakukan pemeriksaan terhadap para pengunjung dan pegawai Kafe Luxor. Musik yang awalnya berdentum kencang, tiba-tiba dipaksa berhenti. Petugaspun mengambil alih situasi di dalam hall cafe Luxor. "Dimohon tenang sebentar, keluarkan identitas dan kami akan memulai pemeriksaan," kata salah satu polisi di pengeras suara. Dari luar jalanan, kafe Luxor memang cukup mengganggu. Hal itu lantaran suara dentum musik yang keras itu terdengar dan tak teredam secara sempurna. Padahal, kafe tersebut ada di lantai lima gedung tersebut. Informasinya, kafe ini menyediakan berbagai minuman berlakohol, tapi belum mengantongi SIUP-MB (Surat Ijin Usaha Perdagangan-Minuman Beralkohol). Bahkan, kafe Luxor disebut-sebut belum memiliki ijin hiburan atau TDUP yang dikeluarkan Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar) Kota Surabaya. Meskipun tak ada satupun pengunjung yang terindikasi menggunakan narkoba, petugas tetap saja melakukan penindakan. Yakni, menyita ratusan botol minuman beralkohol berbagai merek. 7 karton bir, 1 dus whiskie dan 2 jerigen methanol yang akan dioplos dengan minuman tersebut. Setelah merazia Cafe Luxor, petugas gabungan melanjutkan azia ke Cafe Mystic. Kafe di Jl Kapas Krampung ini, petugas mengamankan 90 remaja yang tak membawa identitas. Rinciannya, laki-laki 76 orang dan perempuan 14 orang. Di Kafe Mystic, petugas tak hanya memeriksa identitas pengunjung. Tes urine secara mendadak dilakukan di cafe tersebut. Hasilnya, seorang laki-laki dinyatakan positif menggunakan narkoba. Dia beridentitas Bambang (20), warga Sampang. "Remaja yang positif narkoba, kami bawa ke Mapolrestabes untuk diperiksa lanjutan," terang Yusuf. Bambang membantah jika dirinya merupaka pengedar narkoba. "Saya hanya bermain ke cafe dan bertemu teman, saya bukan nengedar. Beberapa kali memang menggunakan narkoba," aku Bambang yang kemudian digelandang ke Mapolrestabes Surabaya. Sedangkan, sebanyak 90 remaja diserahkan ke Satpol PP Kota Surabaya guna dilakukan pendataan dan pembinaan. Ironisnya, mayoritas dari mereka masih tampak ramaja alias anak baru gede (ABG). Nurdin, juru bicara Kafe Luxor mengakui perijinan Luxor tengah dalam proses. Pihaknya berani membuka kafe ini karena ijin tempat hiburannya, hanya meneruskan Kafe Castello yang dulu pernah berdiri di atas lokasi yang saat ini dijadikan Luxor. "Kami hanya berganti nama saja. Untuk ijin sudah dalam proses, tinggal SIUP MB yang belum," kata Nurdin saat dihubungi Surabaya Pagi, semalam. Sementara itu, Wakasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, Kompol Yusuf Wahyudiono yang memimpin razia mengatakan razia untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkotika yang selama ini kerap dimulai dari kafe-kafe. "Kali ini kami lakukan operasi tumpas narkoba dengan tujuan meminimalisir penyalahguna narkotika yang dari pengamatan kami sering dilakukan setelah melakukan pesta miras di kafe-kafe," kata Yusuf. Selain narkotika, polisi juga menyasar minuman keras tanpa ijin edar yang kerap menjadi ancaman masyarakat seperti beberapa kejadian di wilayah lain yang kerap membawa korban jiwa akibat minuman keras tanpa ijin edar, baik beemerek maupun oplosan. "Benar selain sasaran peredaran narkotika, kami juga sasar peredaran minuman keras. Ini tak lain dari efek yang dapat ditimbulkan akibat kondumsi miras berlebihan apalagi penjual yang tak melengkapi ijin dan minuman tersebut dioplos," imbuhnya. Disinggung terkait penindakan terhadap kafe yang tak berijin itu, polisi akan berkoordinasi dengan pihak terkait. "Kami koordinasikan dulu dengan pihak terkait. Besok Selasa kami sidangkan pemilik cafe, kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutup lulusan akpol tahun 2001 itu. n fir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU