AAUI Desak Perusahaan Asuransi Segera Urus Penanganan Klaim Banjir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Jan 2020 18:44 WIB

AAUI Desak Perusahaan Asuransi Segera Urus Penanganan Klaim Banjir

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) meminta perusahaan asuransi umum untuk segera melakukan penanganan klaim risiko banjir. Pihaknya pun telah menyebutkan sejumlah nasabah yang mulai mengajukan klaim terdampak banjir yang melanda wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Saat ini sedang dalam proses pengajuan klaim tertanggung ke perusahaan asuransi, angkanya masih belum final dan akan terus berkembang dikarenakan proses identifikasi dan verifikasi masih dalam proses, ucap Direktur Eksekutif AAUI Dody Dalimunthe di Jakarta, Jumat (3/1). Klaim asuransi umum untuk bencana alam diantaranya menyangkut harta benda termasuk properti dan kendaraan bermotor. Dengan kondisi lapangan yang masih kurang kondusif, memang dibutuhkan waktu untuk memproses dan menghitung potensi klaim. Untuk memudahkan koordinasi penanganan klaim, perusahaan asuransi juga diharapkan melakukan proses penanganan klaim secara profesional dan jika perlu menyediakancall centerdan posko penanganan klaim dan melakukan jemput bola agar meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah banjir, jelas Dody. Ia turut menghimbau kepada pemegang polis asuransi properti maupun kendaraan yang menjadi korban banjir untuk dapat memastikan kembali bahwa polis memiliki perluasan risiko banjir. Perluasan risiko banjir dilakukan dengan melekatkan klausula 4.3 untuk asuransi properti, dan klausula KBM 12 untuk asuransi kendaraan bermotor. Kepada tertanggung asuransi properti yang dijamin perluasan banjir agar melakukan langkah-langkah preventif seperti menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan agar mengurangi kerusakan. Kemudian, dapat segera mengajukan klaim ke perusahaan asuransi penerbit polis yang segera menanganinya, tambah dia. Untuk tertanggung asuransi kendaraan yang dijamin perluasan banjir dihimbau untuk tidak memaksakan menyalakan kendaraan yang terendam banjir karena akan membuat kerusakan mesin semakin parah, diharapkan untuk segera mengajukan klaim ke perusahaan penerbit polis untuk dapat segera dibawa ke bengkel dengan mobil derek. Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Jumat pukul 09.30 WIB, total korban meninggal dunia ,menjadi 43 orang. Sedangkan jumlah pengungsi, BNPB menyebutkan 397.171 orang di lima wilayah di Jakarta dan sejumlah wilayah di Bnaten dan Jawa Barat dengan total sebaran di 108 kecamatan dan 303 kelurahan. BNPB menyebutkan wilayah yang terkena banjir selain Jakarta yakni Kota Tangerang, Kabupaten Lebak, Tangerang Selatan, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Bandung Barat, dan Cikarang. Banjir awal tahun itu menyebabkan lima daerah menetapkan status tanggap darurat yakni Kota Bekasi, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Depok dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan DKI Jkaarta hingga saat ini belum menetapkan status tanggap darurat.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU