70 Persen Pengguna Medsos Menengah Ke bawah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 07 Mei 2018 15:06 WIB

70 Persen Pengguna Medsos Menengah Ke bawah

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Menyaring sebuah informasi adalah hal terpenting. Untuk itu, kita harus pintar menelaah sebuah berita. Pasalnya, informasi dari segala penjuru dunia lewat media sosial, juga menyebabkan banjirnya informasi yang mengandung hoax. Untuk itu Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto berpesan kepada warganet untuk selalu menyaring informasi yang masuk sebelum memutuskan untuk membagikan informasi tersebut. "Pertama kita saring dulu sebelum sharing," ujar Setyo ditemui usai membuka Diskusi Publik Upaya Pencegahan Terhadap Konten Negatif pada Era Keterbukaan Informasi Publik di Hotel Mercure, Surabaya, Senin (7/5/2018). Tak hanya itu, Setyo mengakui pentingnya literasi dan pemahaman masyarakat terhadap media sosial. Hal ini karena 70% dari 132 juta pengguna media sosial masih mudah diterpa isu hoax karena kurangnya pemahaman atas suatu informasi. "Pada acara di berbagai daerah, saya selalu menyampaikan perlunya literasi dan pemahaman terhadap media sosial. Karena, mohon maaf, 132 juta pengguna media sosial di Indonesia, 70% pengetahuannya masih menengah ke bawah," tambah Setyo. Dalam hal ini, Setyo mencontohkan hoax yang ramai beberapa waktu lalu tentang adanya telur palsu. Dia mengatakan sebelum menelan informasi ini mentah-mentah, masyarakat harus mencerna berapa harga telur di Indonesia dengan ongkos membeli perlengkapan pencetak telur palsu. "Contoh ada telor palsu, harga telur itu kan per bijinya hanya Rp 2 ribu atau Rp 3 ribu. Kalau kita bikin telur palsu, berapa kira-kira biaya untuk beli alatnya?" ujar Setyo. Untuk itu, Setyo memberikan tiga tips bagi para pengguna media sosial. Pertama ketika membaca informasi yang diragukan kebenarannya, gunakan logika, apakah berita tersebut masuk di logika atau tidak. "Pertama, logika apakah berita yang kita terima masuk logika apa tidak," ujar Setyo. Sementara, untuk tips kedua dan ketiga, Setyo mengatakan ada etika dan estetika yang dapat diketahui apakah berita tersebut baik atau buruk. "Jangan terlalu cepat menjudge karena belum tentu kabar tersebut benar," tambahnya. Sebelumnya, dalam diskusi publik ini hadir pula Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo, dan perwakilan Kabid Humas dari Polda Jatim, Polda Jateng dan Polda DIY.nt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU