297 Penghuni Lapas Lamongan Adalah Tahanan Narkoba

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Sep 2018 18:24 WIB

297 Penghuni Lapas Lamongan Adalah Tahanan Narkoba

SURABAYAPAGI.com, Lamongan - Tidak salah kalau Pemerintah Kabupaten Lamongan belum lama ini menyebutkan, kalau kasus narkoba di wilayahnya, khususnya di wilayah Pantai Utara (Pantura) meliputi Kecamatan Paciran dan Brondong, masih harus mendapatkan perhatian lebih dari aparat kepolisian untuk memberantasnya, karena selalu ada transaksi dan kecendrungan jaringannya belum terputus. Apalagi jumlah tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB saat ini, seperti yang disampaikan oleh Ingnatius Gunaidi Kepala Lapas menyebutkan, dari 644 tahanan baik tahanan yang sudah menjalankan hukuman maupun yang dalam proses persidangan, sebanyak 297 orang diantaranya tahanan kasus narkoba. "Jumlah tahanan di Lapas saat ini totalnya 644 orang, dari jumlah tersebut sebanyak 297 orang adalah tahanan kasus narkoha, tahanan narkoba yang paling banyak ketimbang kasus hukum lainnya,"kata Gunaidi panggilan akrab Ignatius Gunaidi saat menerima sidak dan silaturahmi, anggota DPRD Lamongan dari Komisi A beberapa waktu lalu. Tahanan narkoba tersebut lanjutnya, tidak hanya dari Lamongan, tapi juga berasal dari daerah di sekitar Lamongan, seperti dari Surabaya."Para pelaku kasus narkoba sebesar itu tidak hanya dari Lamongan, melainkan dari daerah lain seperti Surabaya,"akunya. Para napi dan titipan kasus narkoba ini kata Gunaidi, di tempatkan di blok khusus, meski terkadang satu kamar harus di tempati 5-7 tahanan, dengan kondisi kamar yang cukup sempit."Kamarnya kecil tapi menampung orang banyak, bagaimana lagi ya memang kondisi jumlah tahanan saat ini overload,"terangnya. Karena normalnya, dengan jumlah kamar dan blok yang ada idealnya jumlah tahanan di Lapas Lamongan maksimal 205 orang, tapi sekarang jumlah tahanan keseluruhnya sampai 644 orang."Kalau bicara idealnya untuk menampung tahanan narkoba saja tidak cukup, karena idealnya kamar dan blok hanya bisa menampung 205 tahanan,"ungkapnya. Kondisi yang demikian ini tambah Gunaidi, tidak hanya terjadi di Lapas Lamongan, tapi semua Lapas di Jawa Timur kondisinya saat ini overload semua, sehingga perlu dicarikan solusi selain memperketat pengamanan, juga menambah sarana dan prasarana kamar atau blok. Karena jumlah tahanan yang overload itu, pihak Lapas selain memantau pergerakan napi secara langsung, juga dilakukan pengamanan secara IT dengan memasang CCTV di beberapa sudut ruangan, dan CCTV ini bisa dlihat dari luar dengan menggunakan HP Andoroit."Kalau saya sedang tugas di luar, untuk mengetahui keamanan terkini dan melihat aktivitas para napi, saya bisa melihat langsung dari HP,"ujarnya dengan tetap mensiagakan para sipir yang kini jumlahnya sebanyak 64 orang. Sekedar diketahui Minggu yang lalu anggota DPRD Lamongan dari Komisi A melakukan sidak ke Lapas, untuk mengetahui secara langsung kehidupan di Lapas kelas II B ini. Dari hasil sidak tersebut, seperti yang disampaikan oleh Moh Anshori ada beberapa hal yang perlu mendapatkan support dari Pemkab Lamongan, untuk keberlangsungan kehidupan di Lapas, meski lembaga ini adalah Vertikal. jir

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU